Jumat 25 Sep 2020 20:02 WIB

PSBB Kembali Diterapkan, Bisnis Mamin Turun Lagi

Sebelumnya, ada optimisme tren penjualan industri makanan dan minuman naik

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Industri Mamin Penopang PDB. Aneka macam produk makanan dan minuman ditawarkan kepada pembeli di ritel swasta, Jakarta, Kamis (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) menyatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2 di DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya memengaruhi penjualan industri makanan serta minuman. Beberapa pelaku industri mengaku kembali mengalami penurunan. 

"Mulai ada laporan sedikit penurunan lagi. Meski tidak seburuk saat April dan Mei lalu," ujar Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman dalam Markplus Industry Roundtable, Jumat (25/9).

Sebelumnya,  ada optimisme tren penjualan industri makanan dan minuman (mamin) akan terus naik hingga sekarang. "Karena mulai Juni Juli Agustus kan terus naik, tapi sekarang agak melandai serta ada tendensi turun," ujar dia.

Dirinya berharap pemberlakuan kembali PSBB tidak berlangsung lama agar industri tidak kembali anjlok. "Saya berharap (anjlok) itu tidak terulang lagi. Maka diharapkan bantuan tunai pemerintah bisa dibelanjakan, sehingga lebih mengerem penurunan itu, karena sekarang kita sudah rasakan ada penurunan (lagi)," tutur Adhi. 

Dirinya mengatakan, industri makanan atau Food and Beverage (F&B) tetap berpotensi di tengah pandemi. Pada kuartal dua 2020, kontribusi industri tersebut terhadap industri agro mencapai 39,51 persen.  "Industri makanan pun masih tumbuh positif 0,22 persen. Meski pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal dua terkontraksi 5,32 persen," ujar dia. 

Adhi menambahkan industri makanan pun masuk dalam lima besar sektor investasi di Indonesia. Nilainya sekitar Rp 29,6 triliun atau 7,4 persen dari total investasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement