Kamis 17 Sep 2020 22:17 WIB

Kesepakatan dengan CEPI Buka Peluang Multilateral

CEPI telah memulai due dilligence dengan Bio Farma.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Fuji Pratiwi
Pengarahan media pekanan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Kamis (17/9). Retno menyatakan kesepakatan vaksi dengan CEPI membuka peluang kerja sama multilateral bagi Indonesia.
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Pengarahan media pekanan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Kamis (17/9). Retno menyatakan kesepakatan vaksi dengan CEPI membuka peluang kerja sama multilateral bagi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, kerja sama vaksin dengan pihak-pihak lain masih terus berlanjut. Kerja sama vaksin virus corona (SARS Cov-2) penyebab Covid-19 antara Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Bio

Farma pun masih terus dilakukan.

Baca Juga

"Kerja sama ini akan membuka kesempatan yang baik bagi Bio Farma untuk memperkuat networking multilateral," ujar Retno dalam pengarahan media pekanan, Kamis (17/9).

Retno menjelaskan bahwa CEPI telah memulai uji ketuntasan (due dilligence) dengan Bio Farma yang dimulai pada Selasa (15/9) lalu. Due dilligence yang mengkaji kapasitas dan kapabilitas Bio Farma ini dilakukan sebagai bagian dari proses kemungkinan kerja sama produksi vaksin secara global.

Di dalam due diligence tersebut, CEPI melakukan penilaian atas kapasitas manufaktur vaksin Covid-19, Quality Management System (QMS), kemudian sistem analisa laboratorium, hingga sistem IT Bio Farma. 

"Diharapkan hasil due diligence ini akan kita terima pada akhir September atau awal Oktober 2020," kata Retno.

Sebagaimana diketahui, Bio Farma Indonesia telah masuk sebagai satu dari tujuh produsen potensial vaksin Covid-19 dari CEPI. Sementara itu, Indonesia juga telah melakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia mengenai pengadaan dan mekanisme pengiriman vaksin dari GAVI Corvax Facility. 

Penandatangan telah dilakukan pada Rabu (16/9) antara Kementerian Kesehatan RI dengan UNICEF Indonesia yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, dan Menteri Luar Negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement