Senin 31 Aug 2020 17:36 WIB

Gandeng AP II, Republika Hadirkan SPOT

SPOT akan memfasilitasi sarana belajar secara daring di daerah yang membutuhkan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (tengah), Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II  Wiweko Probojakti (kanan) berkunjung ke kantor Republika saat  penandatanganan nota kesepahaman, Jakarta, Senin (31/8). Republika bersama PT Angkasa Pura II menjalin kerjasama terkait program Sarana Pendidikan Online Terpadu (SPOT) untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dalam sektor pendidikan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (tengah), Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kiri) Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti (kanan) berkunjung ke kantor Republika saat penandatanganan nota kesepahaman, Jakarta, Senin (31/8). Republika bersama PT Angkasa Pura II menjalin kerjasama terkait program Sarana Pendidikan Online Terpadu (SPOT) untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dalam sektor pendidikan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika tengah menggarap program Sarana Pendidikan Online Terpadu (SPOT) untuk memfasilitasi sarana belajar secara daring atau online di daerah yang membutuhkan. Dalam pelaksanaannya, Republika menggandeng mitra salah satunya PT Angkasa Pura (AP) II (Persero).

Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan program SPOT tersebut berangkat dari beberapa karya foto Republika yang menggambarkan kondisi pendidikan di daerah saat kondisi pandemi Covid-19. "Kita sebelumnya buat foto ada mahasiswa duduk di pinggir jalan cari sinyal untuk belajar daring," kata Irfan saat penandatanganan MoU dengan AP II di Kantor Republika, Senin (31/8).

Baca Juga

Berikutnya, terdapat cerita lain juga di Ciamis ada orangtua yang sengaja menjual sawah agar anaknya dapat belajar secara daring. Hal tersebut memberikan cerita tersendiri karena menggambatkan demi bisa mengusahakan anaknya tetap sekolah saat kondisi pandemi Covid-19 namun orangtua harus kehilangan hartanya.

Berangkat dari cerita tersebut, Republika membuat program SPOT sebagai sarana belajar daring gratis yang disiapkan untuk pelajar kurang mampu. Khususnya bagi pelajar di daerah yang membutuhkan perangkat dan akses internet saat belajar daring.

Irfan mengatakan nantinya SPOT dapat bekerja sama dengan aparat desa dan lembaga lain seperti kampus serta lainnya. Dia mengharapkan hal tersebut dapat membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar belajar jarak jauh bisa lebih baik.

"Ini langkah kecil siapa tahu besok bisa lebih besar. Pemicunya memang Covid-19 tapi tidak masalah kalau ini bisa jadi proses ke arah yang lebih baik dan efektif," jelas Irfan.

Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan program tersebut sejalan dengan CSR pengelola 19 bandara tersebut. Awaluddin mengatakan, sebelumnya CSR yang dikakukan berkaitan dengan kelengkapan penanganan Covid-19 namun saat ini mulai menyasar program pendidikan.

"Ini hal yang baik dan bisa dijalankan untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Konsep ini kemudian akan bisa jadi satu kesatuan dan diintegrasikan," ujar Awaluddin.

Awaluddin menilai SPOT menjadi awal yang baik untuk mendukung sektor pendidikan saat kondisi Covid-19. Dengan begitu pelajar di daerah juga dapat memiliki sarana dan prasarana yang maksimal.

Selain itu, Awaluddin menginginkan akan memprioritaskan untuk kebutuhan di Banten yang merupakan salah satu wilayah kerja AP II. "Kalau di sini (Banten) baik, bisa dikembangkan di wilayah lain yang bisa kita dorong untuk kebaikan banyak pihak," jelas Awaluddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement