Rabu 12 Aug 2020 21:20 WIB

Wow...Minat Warga Bandung Beli Property di Australia, Tinggi

Pembelian properti oleh konsumen Indonesia tahun ini akan melebihi Sydney.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
(kiri) GM Strategic & Corporate Communications Crown Group Indonesia Bagus Sukmana, Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo (tengah), Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief (kanan).
Foto: Istimewa
(kiri) GM Strategic & Corporate Communications Crown Group Indonesia Bagus Sukmana, Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo (tengah), Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kendati di tengah pandemi Covid-19, minat warga Bandung untuk membeli properti di Australia, khususnya Sydney dan Melbourne, tetap tinggi. Saat ini, Bandung menjadi salah satu pasar terbesar bagi Crown Group di Indonesia, setelah Jakarta.

Menurut Sales Manager Crown Group Indonesia, Reiza Arief, kalaupun terjadi penurunan, tapi presentasenya relatif kecil. "Mungkin lebih tepatnya selama pandemi Covid ini konsumen Bandung menunda pembelian properti di Australia," ujar Reiza pada Perkenalan Proyek Hunian Terbaru Crown Group di Melborne, Australia, Rabu (12/8). 

Reiza optimistis, segera setelah pandemi Covid-19 berlalu, animo masyarakat Bandung untuk membeli properti di Australia akan kembali pulih, bahkan meningkat. Karena, selama ini pun pasar Bandung selalu antusias dengan properti Australia.

"Respons pasar Bandung sangat bagus. Bandung selalu menjadi target pasar bami dan realisasinya selalu di atas ekapektasi," katanya.

Menurut Reiza, karakter pasar Bandung hampir sama dengan Jakarta. Umumnya masyarakat Bandung mencari propeeti yang aman, mudah tersewa, dan mudah mendapatkan pinjaman perbankan. "Repeat order konsumen Bandung cukup tinggi," katanya.

Reiza menjelaskan, pertimbangan lain yang digunakan masyarakat Bandung dalam membeli produk properti di Australia, adalah harga yang hampir setara dengan di Bandung. Menurutnya, dengan harga yang sama, konsumen Bandung akan mendapatkan spesifikasi properti di Australia yang hampir setara dengan di Bandung.

"Umumnya lokasi properti yang dipilih adalah Sydney dan Melbourne. Hampir 40 persen warga Australia tinggal di dua kota ini. Keduanya juga merupakan kota ekonomi terbesar di Australia," katanya.

Selain itu, kata dia, kedua kota ini juga merupakan tujuan pendidikan favorit. Iklim ekonomi dan politiknya juga relatif stabil. Sehingga membuat konsumen relatif merasa lebih aman untuk membeli properti di kedua kota tersebut.

Reiza mengatakan, besarnya antusiasme pasar Bandung dan Indonesia pada umumnya, membuat untuk pertama kalinya dalam sejarah, Crown Group memilih Indonesia sebagai lokasi pertama untuk memperkenalkan proyek hunian terbaru Crown Group. Bahkan perkenalan di Indonesia dilakukan lebih dulu dari Sydney dan Melbourne. 

Sementara menurut Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo, pembelian properti oleh konsumen Indonesia tahun ini akan melebihi Sydney. Karena, Melbourne cukup familiar bagi masyarakat Indonesia untuk menempuh pendidikan.

Tyas mengatakan, melbourne yang merupakan ibukota negara bagian Victoria adalah merupakan kota dengan pertumbuhan jiwa tercepat di Australia semenjak 2011. Rata-rata pertumbuhan penduduknya mencapai 2,55 persen per tahun.

Dalam 12 bulan terakhir, kata dia, pertumbuhan di kota terbesar kedua di Australia tersebut mencapai 2,65 persen Penduduk Melbourne diperkirakan akan mencapai 5 juta jiwa pada tahun 2030.

“Tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi Worlds Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index," kata Tyas.

Tyas menjelaskan, proyek perdana Crown Group di Melbourne ini merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada. Hunian tersebut terinspirasi dari bentuk lipatan pita ini yang menginterpretasikan kawasan Southbank sebagai distrik seni terkenal di Melbourne. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement