Selasa 07 Jul 2020 12:11 WIB

Jokowi Keluhkan Proyek Tol Cisumdawu yang Terhambat

Pembangunan tol Cisumdawu terhambat karena proses pembebasan lahan dan administrasi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memindahkan pembatas jalan pada proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional tetap berlanjut dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat selama pandemi COVID-19
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pekerja memindahkan pembatas jalan pada proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sejumlah proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional tetap berlanjut dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat selama pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan pembangunan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang terhambat. Ia mengatakan, pembangunan jalan tol Cisumdawu ini sangat penting untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional dan juga daerah sekitar.

Namun, pembangunan jalan tol tersebut terhambat karena proses pembebasan lahan dan juga masalah administrasi. Hal ini disampaikan Jokowi  saat membuka rapat terbatas percepatan pembangunan PSN jalan tol Trans Sumatera dan tol Cisumdawu di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7).

Baca Juga

“Ini jalan tol penting sekali tapi terhambat. Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat. Kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi,” ujar dia.

Karena itu, ia meminta agar Kementerian ATR/BPN segera menyelesaikan berbagai permasalahan hambatan pembangunan tersebut. Selain itu, Jokowi juga mengatakan masih ada masalah dalam peraturan teknis pelaksana baik di Kementerian ATR/BPN maupun di Kementerian Keuangan.

“Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. Kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga bandara kertajati,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan, berbagai kendala aturan teknis dan prosedur administrasi terus menerus terjadi dan tak ada penyelesaian secara permanen. Padahal menurut dia, salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah ini yakni membuat regulasi yang lebih sederhana, ringkas, dan cepat.

“Tidak ada penyelesaian secara permanen. Penyelesaiannya secara kasus per kasus. Tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement