Senin 22 Jun 2020 20:22 WIB

Pemda Sidoarjo Pastikan Kemudahan Izin UMKM

Ekonomi kerakyatan akan bisa tumbuh jika UMKM bisa terus menggeliat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Warga menunjukkan permen jahe industri rumahan di Jawa Timur (ilustrasi). Pemerintah Daerah Sidoarjo memastikan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Foto: ANTARA FOTO
Warga menunjukkan permen jahe industri rumahan di Jawa Timur (ilustrasi). Pemerintah Daerah Sidoarjo memastikan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Daerah Sidoarjo memastikan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di sisi lain, pelaku UMKM juga disarankan lebih kompetitif dari sisi kualitas produk dan inovasi pemasaran.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo M Edi Kurniadi memastikan akan mempermudah pengurusan bagi pelaku UMKM. Tujuannya agar bisa memacu pelaku usaha semakin semangat dan membantu menggenjot perekonomian daerah.

Baca Juga

Ia mengaku, edukasi tentang pemasaran terus dilakukan. Dari ratusan ribu UMKM di Sidoarjo, Jawa Timur, hanya sekitar 7.000 UMKM yang aktif. Namun demikian, dia memprediksi di 2020 jumlah UMKM di Sidoarjo akan terus mengalami kenaikan.

"UMKM memang harus bisa bersaing dengan menjual produk berkualitas," ujar Edi, Senin (22/6).

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Achmad Amir Aslichin mengaku, ia mendapat keluhan dari pelaku UMKM Sidoarjo tentang sulitnya perizinan dan promosi. Dia menyarankan, pelaku UMKM bisa lebih kreatif di era 4.0 saat ini. Karena persaingan usaha semakin ketat.

"Pelaku usaha harus semakin kreatif menghadapi sejumlah persaingan yang semkain ketat," kata dia.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur ini meminta pelaku usaha bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik. Mulai dari pemasaran lewat media sosial, hingga inovasi teknologi informasi yang lainnya.

"Pelaku usaha harus bisa berbenah memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah pesat," kata Achmad.

Dia juga mendorong pemerintah daerah peduli terhadap nasib UMKM Sidoarjo. Menurutnya, ekonomi kerakyatan akan bisa tumbuh jika UMKM bisa terus menggeliat. Pendampingan harus diberikan maksimal. Mulai dari pemberian pelatihan hingga modal.

"Sehingga kualitas produknya bisa meningkat dan berstandar internasional," kata dia.

Keluhan lain yang dia terima para pelaku UMKM adalah masalah sulitnya menjual produk di tengah pandemi Covid-19. Achmad mengungkapkan, Sidoarjo memiliki sekitar 206.745 UMKM yang tersebar di 18 kecamatan.

"Permasalahan pelaku UMKM membuat pemasaran dan penjualan produknya seret. Apalagi saat ini persaingan usaha semakin ketat. Ditambah lagi dampak Covid-19 yang membuat pelaku usaha keteteran," kata Achmad.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement