Selasa 02 Jun 2020 14:58 WIB

Alasan Perpanjangan Jalur Kereta Cepat ke Surabaya

Kementerian BUMN hitung kemungkinan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten  Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). Pemerintah mengkaji perpanjangan jalur kereta cepat hingga Surabaya.
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). Pemerintah mengkaji perpanjangan jalur kereta cepat hingga Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang mematangkan rencana pengembangan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung tersambung hingga ke Surabaya. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan alasan rencana perluasan kereta cepat hingga Surabaya lantaran sejumlah faktor, antara lain untuk efisiensi dan juga daya serap penumpang yang lebih besar.

"Kita sedang hitung-hitung bagaimana supaya efisien dan jalurnya (lebih) gemuk juga. Misalnya menyambung Jakarta-Bandung lalu Surabaya, cari yang gemuk-gemuk lah supaya bisa angkut sekalian," ujar Arya saat konferensi video di Jakarta, Selasa (2/6).

Baca Juga

Arya menyampaikan pemerintah juga tengah berhitung mengenai model pembangunan kereta cepat antara China dan Jepang. Pasalnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap lewat kerja sama BUMN dengan China, sementara kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Jepang.

Kata Arya, tidak menutup kemungkinan China dan Jepang saling bekerja sama dalam dua proyek tersebut mengingat kedua negara itu pernah bersinergi untuk proyek jalur kereta di negara Asia Tenggara lainnya.

"Nanti bisa dibicarakan. Yang pasti, Jakarta-Bandung kan China, Jepang untuk Jakarta-Surabaya, nanti tergantung kerja samanya ke depan," ucap Arya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan banyak aspek yang terdampak akibat pandemi Covid-19, terutama aspek ekonomi. Erick mengatakan dampak kepada aspek ekonomi membuat terganggunya daya beli masyarakat hingga peningkatan jumlah pengangguran.

Kata Erick, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terkait proyek strategis nasional (PSN). Jokowi meminta PSN harus tetap berjalan di tengah pandemi ini. "Ini yang buat kita harus optimistis bahwa negara kita terus memikirkan pembukaan lapangan kerja karena proyek startegis nasional ini banyak menyerap tenaga kerja," ujar Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (29/5).

Erick mengambil contoh PSN kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah mendapat lampu hijau presiden untuk dilanjutkan. Erick menyebut PSN seperti kereta cepat akan membuka banyak lapangan kerja baru.

"Kereta cepat Jakarta-Bandung bahkan presiden sudah setuju disambungkan Jakarta-Bandung-Surabaya supaya lebih feasible, ini akan serap tenaga kerja luar biasa dan deadlinenya kereta cepat Jakarta-Bandung tetap September 2022 harus bisa jadi sebagai target," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement