Rabu 07 Dec 2022 09:15 WIB

Kinerja IHSG 2023 Diproyeksi Cemerlang, Sederet Saham Ini Berpotensi Cuan

Sektor consumer non-cyclicals masih menarik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun depan dapat mencapai 7.880 atau naik sekitar 11 persen dari posisi November 2022 dengan didukung pertumbuhan laba bersih emiten secara berkelanjutan.

Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan skenario dasar (base-case scenario) tersebut juga didukung oleh preferensi investor global pada pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga

“Untuk sektornya, kami memiliki sektor consumer non-cyclical dan financial karena masih akan prospektif dan dapat menjadi pilihan tahun depan,” ujar Hariyanto dalam Sage Talk & Market Outlook 2023, Selasa (6/12/2022).

Menurut Hariyanto, sektor consumer non-cyclicals masih menarik. Dia memeperkirakan margin keuntungan perusahaan-perusahaan di bidang tersebut masih dapat meningkat dan laba bersihnya dapat tumbuh pada 2023. 

Pertumbuhan kinerja emiten saham di sektor tersebut, lanjutnya, merupakan dampak positif dari lebih tingginya harga jual daripada kenaikan harga produk agrikultur akibat normalisasi sejak Juli 2022. 

Untuk sektor keuangan, Hariyanto memprediksi pertumbuhan laba bersih perbankan masih akan terus menguat pada 2023. Hal tersebut didukung pertumbuhan pinjaman dan pertumbuhan margin bunga bersih (NIM) yang tinggi tahun depan. 

"Selain itu, turunnya beban pencadangan atau beban provisi yang diprediksi terjadi tahun depan juga akan mendukung pertumbuhan laba bersih perbankan," jelas Hariyanto.

Untuk pilihan saham bulanan atau stock pick, Hariyanto menambahkan tiga saham baru yaitu tiga perusahaan consumer non-cyclicals, yaitu ICBP, INDF, dan MYOR sebagai pengganti DSNG, INTP, dan SMGR. 

Pilihan saham condong ke sektor perbankan, pertambangan batu bara, dan consumer non-cyclicals. Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain BMRI, BBRI, BTPS, BNGA, ITMG, INDF, ICBP, dan MYOR.

“Per 5 Desember, stock pick bulanan yang berbobot sama menghasilkan keuntungan akumulasi 79,9 persen dibandingkan IHSG 9,3 persen sejak dimulainya stock pick bulanan pada Agustus 2019. Oleh karena itu, stock pick bulanan mengungguli IHSG sebesar 70,6 persen,” ujar Hariyanto.

Baca juga : IHSG Dibuka Terkoreksi, Saatnya Koleksi Saham Blue Chip Ini

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement