Rabu 26 Oct 2022 13:00 WIB

CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Rp 3,89 Triliun per Kuartal III 2022

Perolehan laba bersih ini tumbuh 23,56 persen dibandingkan kuartal III 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Warga melintas di depan kantor Cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga melintas di depan kantor Cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan laba bersih tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp 3,89 triliun per kuartal III 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 23,56 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi perusahaan, Rabu (26/10/2022) pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan dana murah. Emiten berkode saham BNGA itu mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,974 triliun atau tumbuh 0,86 persen. Jika dirinci pendapatan bunga sebesar Rp 14,02 triliun atau turun 1,45 persen, dan beban bunga sebesar Rp 4,048 triliun atau turun 6,74.

Baca Juga

Kemudian sejalan dengan peningkatan laba bersih yang dibukukan, rasio profitabilitas juga mengalami pertumbuhan. Tercatat return on equity tumbuh 207 basis poin menjadi 12,90 persen dan return on asset tumbuh 24 basis poin menjadi 2,20 persen. 

Dari sisi kredit, secara konsolidasi menyalurkan kredit sebesar Rp 149,42 triliun atau tumbuh 3,3 persen. Adapun pertumbuhan kredit terjadi seluruh segmen mencakup kredit konsumer tumbuh 14,7 persen, kredit korporasi tumbuh 12,8 persen, dan pembiayaan unit usaha syariah tumbuh 27,8 persen.

Pertumbuhan kredit sejalan dengan kualitas kredit yang terjaga. Tercatat non performing loan gross berada level 3,55 persen dan non performing loan net sebesar 0,94 persen. 

Dari sisi dana pihak ketiga sebesar Rp 221,86 triliun dengan dana murah sebesar 67,7 persen. Adapun porsi dana murah ditopang oleh akselerasi digital yang dilakukan oleh perusahaan. 

Digital super aplikasi CIMB Niaga, OCTO Mobile, memiliki lebih dari 40 fitur, dengan pertumbuhan transaksi finansial 87,2 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement