Rabu 06 Jul 2022 10:46 WIB

Erick Targetkan Dividen BUMN Capai Rp 50 Triliun pada 2024

Total dividen yang bisa diberikan BUMN kepada negara sebesar Rp 39,7 triliun

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022). Rapat tersebut beragendakan pengambilan keputusan terhadap usulan BUMN penerima PMN 2023 dan inisiatif corporate action 2022/right issue 2022.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/7/2022). Rapat tersebut beragendakan pengambilan keputusan terhadap usulan BUMN penerima PMN 2023 dan inisiatif corporate action 2022/right issue 2022.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan kontribusi dividen dari perusahaan BUMN di tahun 2024 bisa mencapai Rp 50 triliun.

“Tahun 2024 targetnya (dividen) kurang lebih Rp 50 triliun,” kata Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (4/7).

Erick mengatakan, pada 2022, total dividen yang bisa diberikan BUMN kepada negara sebesar Rp 39,7 triliun. Ia optimistis dividen yang diberikan BUMN akan terus tumbuh setiap tahunnya.

“Kita juga akan berusaha meningkatkan dividen di tahun 2023 hingga 2024, tapi nanti Insya Allah di tahun 2023 bisa naik Rp 43 triliun, dan di tahun 2024 targetnya kurang lebih Rp 50 triliun,” kata Erick Thohir.

Erick memaparkan, dalam tiga tahun terakhir, kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara kurang lebih sebesar Rp 1.200 triliun. Angka tersebut, berasal dari pajak, dividen, dan bagi hasil.

“10 tahun terakhir, sebesar Rp 4.013 triliun, yang artinya ini ada kenaikan masing-masing per tahunnya Rp 50 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, secara kumulatif,” kata dia.

Erick mengatakan untuk mendorong kinerja tersebut, perusahaan-perusahaan pelat merah juga membutuhkan modal kerja. Saat ini, pemerintah sedang berupaya meminta persetujuan kepada DPR RI untuk menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan persetujuan melakukan corporate action.

Adapun total PMN yang BUMN yang diajukan mencapai Rp 73,6 triliun, yang akan diberikan kepada perusahaan BUMN yaitu PT PLN (Persero), PT LEN (Persero), ID Food (Rajawali Nusantara Indonesia), PT Hutama Karya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group/ IFG, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama, Perum DAMRI, dan AirNav Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement