Senin 16 May 2022 13:13 WIB

Presiden Jokowi Intruksikan Pj Gubernur Babel Benahi Tambang Timah

Pj Gubernur ditugasi untuk lakukan hilirisasi tambang timah demi ekonomi Babel

Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan pengerukan dan pengangkutan material timah di PIT 3 Tambang Timah Primer Batu Besi milik PT. Timah Tbk di Belitung Timur, Bangka Belitung. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin untuk membenahi pertambangan bijih timah di provinsi penghasil timah nomor dua terbesar dunia itu.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja dengan menggunakan alat berat melakukan pengerukan dan pengangkutan material timah di PIT 3 Tambang Timah Primer Batu Besi milik PT. Timah Tbk di Belitung Timur, Bangka Belitung. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin untuk membenahi pertambangan bijih timah di provinsi penghasil timah nomor dua terbesar dunia itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin untuk membenahi pertambangan bijih timah di provinsi penghasil timah nomor dua terbesar dunia itu.

"Saya sebelum dilantik, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk melakukan hilirisasi industri pertambangan timah," kata Ridwan Djamaluddin dalam keterangan pers diterima di Pangkalpinang, Senin (16/5/2022).

Ia mengatakan sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian juga berpesan untuk membenahi tata kelola pertimahan di Babel ini."Membenahi pertambangan timah ini menjadi tugas khusus yang diberikan oleh pemerintah pusat, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Ridwan Djamaluddin juga menjabat sebagai Dirjen ESDM mengatakan terkait peningkatan royalti dari PT Timah Tbk akibat eksploitasi pertambangan yang tidak sebanding dengan kerusakan alam yang terjadi, ada peluang untuk ditingkatkan, dan saat ini sedang dibahas di Kementerian ESDM.

"Progres saham hingga saat ini belum begitu maju, hal ini dikarenakan PT Timah merupakan perusahaan terbuka sehingga mekanismenya tidak bisa kita putuskan sepihak," katanya lagi.

Menurut dia, Babel merupakan wilayah pertambangan timah, tentunya dirinya ingin diimplementasikan di sini, agar dampak ekonomi terasa bagi masyarakat."Kerja ini tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk membangun kekompakan dan komunikasi yang baik. Yang paling penting, kita harus sama-sama menyadari bahwa bekerja untuk tujuan yang sama, yaitu untuk masyarakat luas," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement