Senin 15 Nov 2021 23:45 WIB

Mentan: Petani Milenial Papua Jangan Takut Gagal

Kementan menggelar pelatihan Petani Milenial Papua dan Papua Barat

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingatkan anak muda khususnya petani milenial Papua untuk tidak takut mencoba. Hal itu ia katakan saat membuka pelatihan secara virtual bagi petani milenial Papua dan Papua Barat.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingatkan anak muda khususnya petani milenial Papua untuk tidak takut mencoba. Hal itu ia katakan saat membuka pelatihan secara virtual bagi petani milenial Papua dan Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingatkan anak muda khususnya petani milenial Papua untuk tidak takut mencoba. Hal itu ia katakan saat membuka pelatihan secara virtual bagi petani milenial Papua dan Papua Barat.

"Anak muda terutama petani milenial Papua dan Papua Barat jangan takut gagal, karena gagal merupakan hal biasa," kata Mentan, Senin (15/11).

Menurutnya, anak muda Papua harus bisa bersaing dengan anak muda di Indonesia lainnya, yang berlangsung sembilan hari, 15 - 23 November 2021, yang ditujukan mendukung ketersediaan pangan. Pelatihan diikuti 1.200 peserta dari 20 kabupaten/kota di Papua dan 18 kabupaten/kota di Papua Barat.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa bertani itu hebat, menjadi petani milenial itu luar biasa sehingga mulailah berbuat bagi diri sendiri dan untuk bangsa secara tulus. "Jika kau melakukan ini dengan baik, sudah membantu bupati, gubernur dan presiden. Kalau mau jadi pejuang kemanusiaan dan pejuang bangsa, perbaikilah pertanian Papua,” ungkapnya.

Mentan meyakini, jika petani milenial Papua bergerak, maka ketersediaan pangan akan bisa dipenuhi, didukung tanah yang subur, petani milenial Papua dapat memanfaatkan SDA yang ada untuk kepentingan pertanian kedepannya.

“Saya harap Kepala Daerah Papua dan Papua Barat serta Dinas terkait agar memberi perhatian lebih bagi petani milenial. Ini adalah aset berharga yang harus menjadi perhatian kita bersama," katanya.

Dalam masa pelatihan sebulan ini, katanya, anak-anak muda Papua tidak boleh gagal, sebab masa depan pertanian di bumi Papua ada ditangan generasi muda. "Ini momentum untuk connecting, selanjutnya adalah mixing dengan program pertanian lainnya. Bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini”, tegas Mentan.

Menurutnya selama pandemi covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian naik 16,24 persen dan ekspor meningkat 15,79 persen pada 2020. Bahkan hingga 2021, meningkat ke 47, 96 persen. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat 105,58 dan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 105,68.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement