Kamis 23 Sep 2021 16:04 WIB

Mega Eltra Garap Proyek Jasa di Pupuk Kaltim

Hingga Agustus Mega Eltra telah salurkan pupuk subsidi hingga 200 ribu ton

Petugas memeriksa pupuk subsidi yang baru tiba di gudang lini III PT Pupuk Kujang, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.  Dalam rangka sinergi, saat ini Mega Eltra menyelesaikan pekerjaan Pengadaan Jasa Pemasangan Alat Ukur Mass Flow dan Totalizer Menggunakan Sensor Radio Active di Pabrik 6 PKT yang dimenangkan dari proses lelang terbuka yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas memeriksa pupuk subsidi yang baru tiba di gudang lini III PT Pupuk Kujang, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Dalam rangka sinergi, saat ini Mega Eltra menyelesaikan pekerjaan Pengadaan Jasa Pemasangan Alat Ukur Mass Flow dan Totalizer Menggunakan Sensor Radio Active di Pabrik 6 PKT yang dimenangkan dari proses lelang terbuka yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Mega Eltra (Mesin Gaya Electro dan Trading), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), hingga Agustus 2021 telah mendistribusikan pupuk subsidi dan non subsidi sebesar 200 ribu ton.

Direktur Komersil dan Operasi Mega Eltra, Indrajaya menjelaskan bahwa untuk non pupuk selain perdagangan batubara dan karung plastik, saat ini yang sedang digarap adalah bidang mechanical & electrical. Melalui unit kerja keagenan, Mega Eltra melakukan kajian peluang pasar pada bidang Industri termasuk industri kelistrikan dan menggandeng perusahaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang memproduksi peralatan teknik seperti control panel, switchgear, diesel generator, power cable dan lain-lain.

Dalam rangka sinergi, saat ini Mega Eltra menyelesaikan pekerjaan Pengadaan Jasa Pemasangan Alat Ukur Mass Flow dan Totalizer Menggunakan Sensor Radio Active di Pabrik 6 PKT yang dimenangkan dari proses lelang terbuka yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero). "Dimana dalam pelaksanaannya Mega Eltra melakukan kerjasama operasi dengan perusahaan swasta nasional," ujar Indrajaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement