Jumat 16 Apr 2021 13:55 WIB

CORE: Kartu Prakerja Mampu Kantongi 387 Ribu Jadi Wirausaha

Sebagian pekerja mengaku mengalami peningkatan keahlian yang dibutuhkan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Nanang Irawan, penerima bantuan prakerja gelombang sembilan mengikuti pelatihan Prakerja secara daring di Rumahnya Kampung Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (28/9/2020). Nanang, mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp.1 juta dan saat ini Pemerintah secara resmi membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 10 untuk memenuhi target kuota penerima untuk tahun anggaran 2020.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Nanang Irawan, penerima bantuan prakerja gelombang sembilan mengikuti pelatihan Prakerja secara daring di Rumahnya Kampung Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (28/9/2020). Nanang, mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp.1 juta dan saat ini Pemerintah secara resmi membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 10 untuk memenuhi target kuota penerima untuk tahun anggaran 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center of Reform of Economics (CORE) menilai, keberhasilan program kartu prakerja perlu dilanjutkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Hal ini mengingat sebanyak 387.234 alumni kartu prakerja telah menjadi wirausaha.

Dari survei Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Pekerja kepada 4,7 juta peserta, sebanyak 17 persen berubah status dari tidak bekerja menjadi wirausaha.

“Terlepas dari kontroversinya, saya kira kurang tepat kalau program ini dihentikan apalagi dari konteks upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi,” ujar Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet kepada Republika.co.id, Jumat (16/4).

Yusuf menyebut, ada dua manfaat yang diterima peserta yakni pelatihan keterampilan dan bantuan tunai. Hal tersebut menjadi kunci berhasilnya program bantuan tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 88,9 persen peserta mengaku mengalami peningkatan keahlian yang dibutuhkan dalam dunia usaha.

“Jadi dari ukuran ini sebenarnya program ini berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang mendorong proses pemulihan ekonomi di tahun lalu. Saya kira jika tahun ini dilanjutkan juga akan ikut mendorong proses pemulihan ekonomi,” ucapnya.

Menurutnya penambahan jenis pelatihan yang ditawarkan dan proses verifikasi penerima perlu diperbaiki agar lebih tepat sasaran.

“Setidaknya minimal evaluasi dari bantuan ini bisa dilihat dua sampai tiga tahun dari program ini berjalan. Apakah misalnya pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan,” ucapnya.

Sementara Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menambahkan efek program Kartu Prakerja kecil terhadap peningkatan ekonomi. “Supaya pemerintah sebaiknya tidak memperpanjang program kartu prakerja kalau mau ekonomi naik tahun ini,” ucapnya. 

Adapun pemerintah menyediakan akses permodalan bagi para alumni program kartu prakerja yang telah menyelesaikan pelatihannya. Bagi mereka yang berminat untuk memulai usaha, pemerintah kini memfasilitasi akses kredit usaha rakyat (KUR) bagi mereka.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan akses KUR kepada para alumni kartu prakerja dimaksudkan untuk mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

"Ini perlu ditindaklanjuti dengan permodalan yang disiapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, para lulusan dari kartu prakerja bisa ditawarkan untuk kredit usaha rakyat super mikro," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement