Rabu 24 Feb 2021 03:25 WIB

Sasar Menengah Atas, BTN Bidik Dana Tabungan Capai Rp 3 T

Kalangan menengah atas di Indonesia jumlahnya mencapai 52 juta orang.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk tabungan bertajuk Tabungan BTN Investa.
Foto: Foto Dok BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk tabungan bertajuk Tabungan BTN Investa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk tabungan bertajuk Tabungan BTN Investa. Pada produk tabungan baru ini bertujuan untuk mengincar kalangan menengah atas di Indonesia yang jumlahnya mencapai 52 juta orang.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan terdapat berbagai fitur pada tabungan BTN Investa seperti memiliki bunga menarik melebihi tabungan biasa. Tabungan ini juga para nasabah tabungan dapat fleksibel dalam bertransaksi dan dapat menarik dananya kapan saja tanpa pinalti.

Baca Juga

“Kami optimistis mampu menghimpun dana mencapai Rp 3 triliun dari tabungan investasi. Kami juga mengincar para pelaku usaha dan profesional muda sebagai target pasar Tabungan BTN Investa,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/2).

Nixon menjelaskan pengguna tabungan BTN Investa juga dapat melakukan pemindahbukuan atau mutasi secara otomatis dengan tabungan transaksional Batara. Para nasabah juga bisa memperoleh poin loyalitas yakni poin Spekta.

Perseroan juga meluncurkan program BTN Investa Deals. Nantinya melalui program itu, para nasabah dapat melakukan penawaran penempatan dana setinggi-tingginya untuk memperebutkan gawai terkini hingga sepeda elektrik.

Pembukaan Tabungan BTN Investa dapat dilakukan di jaringan kantor BTN terdekat. Bagi nasabah baru maupun eksisting, BTN juga menawarkan promo khusus pembukaan tabungan berupa saldo e-wallet, voucher, hingga pilihan investasi reksadana.

Tercatat per Desember 2020, BTN mencatatkan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 279,14 triliun. Posisi tersebut naik 23,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 225,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Data World Bank yang dilansir 30 Januari 2020 mencatat ada sekitar 20 persen masyarakat Indonesia atau lebih dari 52 juta orang yang masuk kategori kelas menengah atas (affluent). Adapun kelompok tersebut pun mencatatkan pertumbuhan signifikan pada level rata-rata 10 persen per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement