Rabu 27 Jan 2021 10:53 WIB

KAI Kembangkan Digitalisasi untuk Perawatan Kereta

Dirut KAI menyebut digitalisasi perawatan kereta ini berbasis Artificial Intelligence

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan perawatan lokomotif di Dipo Lokomotif PT KAI Daop II Bandung, Kota Bandung. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI  memastikan akan mengembangkan digitalisasi untuk memudahkan perawatan dan pemantauan sarana dan prasarana kereta api. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan mengembangkan aplikasi mampu mengefisienkan petugas dengan tetap memastikan operasional kereta api dengan lancar.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas melakukan perawatan lokomotif di Dipo Lokomotif PT KAI Daop II Bandung, Kota Bandung. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan akan mengembangkan digitalisasi untuk memudahkan perawatan dan pemantauan sarana dan prasarana kereta api. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan mengembangkan aplikasi mampu mengefisienkan petugas dengan tetap memastikan operasional kereta api dengan lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI  memastikan akan mengembangkan digitalisasi untuk memudahkan perawatan dan pemantauan sarana dan prasarana kereta api. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan dengan mengembangkan aplikasi mampu mengefisienkan petugas dengan tetap memastikan operasional kereta api dengan lancar.

“Kami berencana mengembangkan digitalisasi perawatan sarana berbasis Artificial Intelligence,” kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (26/1). 

Didiek menambahkan, KAI juga akan menambah fitur-fitur KAI Access serta menggunakan big data untuk mengetahui minat dan kebiasaan pelanggan. Sehingga, kata Didiek, KAI dapat melayani dan menghadirkan layanan sesuai keinginan pelanggan.

“Langkah Adaptif diwujudkan dengan terus berinovasi, cepat menyesuaikan diri, melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi, serta efisiensi,” ujar Didiek. 

Didiek memastikan, pada 2021, KAI terus berupaya meningkatkan daya tahan perusahaan di masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini. Dia menuturkan, salah satu yang dilakukan meliputi transformasi digital, organisasi, dan proses bisnis.

“Di masa pandemi kita bekerja tidak seperti biasa. Kami optimis dapat bangkit dan terus bertumbuh di tahun ini dengan berbagai langkah yang adaptif, solutif, dan kolaboraid untuk Indonesia,” ungkap Didiek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement