Ahad 24 Jan 2021 16:09 WIB

PPKM Kurangi Appetite Investor ke Instrumen ORI

Investor dipandang masih lebih melirik investasi pasar modal.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menilai, penjualan instrumen surat utang Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 akan menghadapi kendala. Ketidakpastian terkait pandemi menyebabkan banyak investor retail ragu untuk masuk ke pasar surat utang.

Para investor, terutama retail, justru akan cenderung memilih berinvestasi ke pasar modal. Bhima menyebutkan, dalam enam bulan terakhir, bursa saham memberikan return sebesar 24 persen atau terjadi rebound signifikan. "Ini berakibat pada gap return yang jauh dengan instrumen ORI," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (24/1).

Baca Juga

Instrumen ORI019 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini. Imbal hasilnya adalah 5,57 persen per tahun, lebih rendah dibandingkan seri sebelumnya, ORI018, yang sebesar 5,7 persen per tahun.

Penawaran ORI019 dilakukan secara daring (e-SBN) yang berlangsung sejak Senin (25/1) pukul 09.00 WIB hingga 18 Februari pukul 10.00 WIB. Minimum pemesanannya adalah Rp 1 juta.

Bhima menyebutkan, penurunan tingkat kupon akibat penyesuaian bunga acuan juga menurunkan daya tarik investor untuk memiliki ORI. "Untuk kelas paling atas atau pemilik rekening di atas Rp 5 miliar justru masih menahan uang di simpanan perbankan," tuturnya.

Bhima menuturkan, proses vaksinasi yang sudah mulai berjalan sejak bulan ini memang punya dampak ke penguatan ekspektasi pemulihan ekonomi. Hal tersebut dibarengi dengan kebijakan Joe Biden, presiden baru Amerika Serikat (AS) yang positif.

Tapi Bhima menekankan, perlu dicatat, kenaikan kasus harian Covid-19 dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali yang diperpanjang memiliki andil besar bagi ekspektasi investor retail. "Ini akan menjadi tantangan dalam penawaran ORI019," katanya.

Proses pemesanan pembelian ORI019 secara online dilakukan melalui empat tahap. Pertama, registrasi/pendaftaran, yang dilanjutkan dengan pemesanan, pembayaran dan setelmen/konfirmasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi ORI019 yang dirilis pada tanggal 25 Januari 2021 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI019 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 26 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online). Mulai dari bank umum seperti PT Bank Central Asia Tbk hingga perusahaan teknologi finansial PT Investree Radhika Jaya atau Investree.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement