Jumat 22 Jan 2021 13:02 WIB

Optimalkan KPR Subsidi, BTN Kantongi FLPP Rp 8,73 Triliun

Dana akan disalurkan melalui program KPR konvensional dan KPR syariah

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
KPR BTN, (ilustrasi).  PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk mendapatkan anggaran sebesar Rp 8,73 triliun untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ini.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
KPR BTN, (ilustrasi). PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk mendapatkan anggaran sebesar Rp 8,73 triliun untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk mendapatkan anggaran sebesar Rp 8,73 triliun untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ini. Adapun anggaran ini didapatkan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan dana tersebut akan disalurkan perseroan melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi konvensional senilai Rp 7,76 triliun dan KPR subsidi syariah senilai Rp 965 miliar.

Baca Juga

"Dengan dana FLPP total sebesar Rp 8,73 triliun kami akan menyalurkannya untuk pembiayaan 81 ribu unit rumah subsidi pada tahun ini,” ujarnya kepada Republika, Jumat (22/1).

Menurutnya perseroan akan mengoptimalkan pembiayaan rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Adanya kepercayaan pemerintah untuk mendorong sektor properti dengan mempertahankan dana FLPP di tengah pandemi Covid-19.  

“Kami akan terus berinovasi, bersinergi, serta melakukan pembenahan dan efisiensi dalam proses penyaluran FLPP diantaranya mengintegrasikan sistem aplikasi KPR kami dengan  aplikasi SiKasep yang dioptimalkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sejak tahun lalu,” ucapnya.

Menurutnya dana FLPP akan disalurkan dalam bentuk KPR Sejahtera yang hanya bisa diakses MBR. Melalui fasilitas KPR subsidi tersebut, MBR bisa memiliki rumah dengan uang muka mulai satu persen dan suku bunga lima persen fixed hingga 20 tahun.

Ke depan perseroan optimistis pertumbuhan KPR subsidi tetap positif pada tahun ini. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor diantaranya adanya stimulus kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang didorong pemerintah seperti subsidi bunga KPR dan penyaluran dana PEN tahun lalu.

"Tahun ini, kami optimistis bisa menjaga pertumbuhan KPR subsidi kisaran empat persen sampai enam persen secara tahunan," ucapnya.

Sebagai Bank Pelaksana, Nixon menyebut, perseroan akan memastikan pengembang menjaga kualitas rumah subsidi yang layak difasilitasi KPR subsidi. Selain itu, perseroan juga akan menggelar Indonesia Property Virtual Expo untuk meningkatkan penyaluran KPR termasuk KPR subsidi serta program pemasaran lain untuk mendorong penyaluran KPR melalui Program Satu Juta Rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement