Selasa 19 Jan 2021 18:02 WIB

Lelang SUN Serap Rp 24,45 Triliun

Penawaran yang masuk dalam lelang SUN kali ini mencapai Rp 55,29 triliun.

Lelang Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Lelang Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 24,45 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) di pasar perdana. Penawaran yang masuk mencapai Rp 55,29 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa (19/1), menyatakan, realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 35 triliun. Untuk seri SPN03210420, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,96867 persen.

Penawaran untuk seri ini mencapai Rp1,02 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,9 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,09 persen.

Untuk seri SPN12220106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,45 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,20883 persen. Penawaran untuk seri ini mencapai Rp 2,64 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,19 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,28 persen.

Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,19987 persen. Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 6,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,6 persen.

Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 8,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,21986 persen. Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 16,88 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,5 persen.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,21494 persen. Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp 8,42 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,8 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement