Rabu 25 Nov 2020 15:55 WIB

BI: Aktivitas Ekonomi Keuangan Digital Terus Meningkat 

Pada kuartal III 2020, nominal transaksi e-commerce tecatat Rp 70 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Belanja online (ilustrasi). Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan tren peningkatan ekonomi dan keuangan digital terus berlanjut. Aktivitas ekonomi keuangan digital terus meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku konsumen di tengah kondisi pandemi saat ini.
Foto: republika
Belanja online (ilustrasi). Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan tren peningkatan ekonomi dan keuangan digital terus berlanjut. Aktivitas ekonomi keuangan digital terus meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku konsumen di tengah kondisi pandemi saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, tren peningkatan ekonomi dan keuangan digital terus berlanjut. Aktivitas ekonomi keuangan digital terus meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku konsumen di tengah kondisi pandemi saat ini.

Menurut Destry, tren peningkatan tersebut tecermin dari penggunaan e-commerce. Pada kuartal III 2020, nominal transaksi e-commerce tecatat Rp 70 triliun atau naik dibandingkan kuartal III 2019 yang hanya Rp 60 triliun. 

Baca Juga

Peningkatan transaksi e-commerce tersebut juga diikuti dengan transformasi pembayaran dari transfer bank ke alat pembayaran lainnya seperri penggunaan uang elektronik. Per kuartal III 2020, pembayaran e-commerce menggunakan uang elektronik mencapai 42 persen dari total pembayaran.

"Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan 2017 yang baru 11 persen," kata Destry, Rabu (25/11). Dengan tren digitalisasi yang berlanjut, Destry memperkirakan, transformasi penggunaan alat pembayaran juga akan berlanjut termasuk untuk penggunaan uang elektronik. 

BI melihat, teknologi berperan penting dalam mentransformasi pola kebiasaan masyarakat diberbagai aspek kehidupan termasuk dibidang pembayaran dan ekonomi keuangan. Untuk itu, otoritas harus mampu mengimbangi perkembangan tersebut baik dari sisi inovasi maupun mitigasi risiko. 

Sebagai respons terhadap hal tersebut, Destry menjelaskan, BI telah menyusun Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Melalui BSPI 2025 ini, BI berkomitmen penuh mengembangkan ekonomi keuangan digital, sistem pembayaran, dan inklusi keuangan demi tercapainya efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan serta memajukan UMKM. 

Dalam mendukung BSPI 2025, menurut Destry, diperlukan sinergi dan kerja sama berbagai pihak termasuk perbankan, fintech, e-commerce pemerintah serta otoritas lainnya. Sinergi ini diharapkan akan menciptakan ekosistem yang mendorong customer experience yang lebih baik dan mampu mengisi gap antara layanan yang diberikan lembaga keuangan dengan kebutuhan pelanggan.

"Salah satunya mendorong standardisasi open API untuk mengatasi kendala dalam kolaborasi antara bank dan fintech serta menumbuhkan lebih banyak inovasi yang akan diciptakan dengan tetap mengedepankan aspek keamanan," tutup Destry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement