Rabu 17 Jun 2020 12:09 WIB

Pemerintah akan Salurkan Rp 2,7 Triliun untuk Lima KSPN

Ada lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang akan dikembangkan di 2021.

Kementerian PUPR selesaikan pembangunan jalan akses ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kementerian PUPR selesaikan pembangunan jalan akses ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyalurkan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun pada 2021 untuk dukungan infrastruktur di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Sebelumnya Kementerian PUPR telah menyalurkan anggaran dukungan infrastruktur bagi KSPN pada 2019 sebesar Rp 1,65 triliun dan pada 2020 sebesar Rp 4 triliun.

"Rincian anggaran sebesar Rp 2,7 triliun pada 2021 adalah untuk paket lanjutan tahun jamak atau multiyears contract karena rekomposisi MYC dan perubahan paket single years contract (SYC) menjadi MYC," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto dalam webinar yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Rabu (17/6).

Baca Juga

Dalam paparannya, rincian anggaran bagi dukungan infrastruktur pada lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) pada 2021, antara lain Danau Toba (sebesar Rp 530,4 miliar), kemudian Borobudur (Rp 837,3 miliar), Mandalika (Rp 610,6 miliar), Labuan Bajo (Rp 610,6 miliar) dan Manado-Bitung-Likupang (Rp 200,6 miliar).

"Kemudian untuk proses lelang di lima destinasi wisata super prioritas ini sebanyak 189 kegiatan," kata Trisasongko Widianto.

Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari pekerjaan yang sedang berjalan atau kontraktual swakelola sebanyak 57 persen atau 107 kegiatan senilai Rp 2,8 triliun. Kemudian pekerjaan dalam proses lelang sebanyak 43 persen atau 82 kegiatan senilai Rp 1,3 triliun.

"Selama pandemi Covid-19 ini tidak ada kegiatan di lima destinasi wisata prioritas tersebut yang dihentikan.Semua tetap dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat," kata Dirjen Bina Konstruksi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement