Selasa 11 May 2021 07:53 WIB

NFT, Bagian Ekosistem Blockchain yang Kini Jadi Tren Global

NFT adalah aset digital yang mewakili barang berwujud dan tidak berwujud yang unik.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/Setyanavidita Livikacansera/ Red: Dwi Murdaningsih
Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan dunia teknologi terus diwarnai beragam dinamika. Setelah revolusi yang diusung internet, saat ini dunia tengah berada di ambang revolusi terbaru melalui teknologi blockchain.

Blockchain merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui sistem kriptografi. Salah satu penggunaan teknologi blockchain tak bisa dilepaskan dari cryptocurrency dan bitcoin.

Baca Juga

Makin luasnya adopsi teknologi blockchain, melahirkan non-fungible token (NFT) sebagai aset digital baru.

Jika pada 2020 pertumbuhan ekosistem di blockchain diwarnai dengan tren desentralisasi keuangan (decentralized financed), kini tren mulai bergeser ke pemilikan NFT. NFT adalah aset digital yang mewakili berbagai macam barang berwujud dan tidak berwujud yang memiliki keunikan.

Mulai dari kartu olahraga yang dapat dikoleksi hingga real estate virtual atau bahkan digital sneakers. Industri ini mengalami kenaikan yang sangat pesat pada awal 2021.

Menurut laporan kuartal satu dari CoinGecko pada akhir Maret 2021, rasio pencarian Google dari NFT adalah 4:1 jika dibandingkan dengan pencarian decentralized financed (DeFi).

Entreprenuer sekaligus pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban, dalam EtherealVirtual Summit yang digelar Kamis (6/5) menjelaskan, saat ini, kepemilikan serta keaslian kekayaan intelektual seseorang, seperti karya seni asli, sangatlah dihargai. "Ketika berbicara tentang dunia barang koleksi dan gaming, NFT disebut sebagai barang koleksi digital. NFT itu asik untuk dimiliki, dikoleksi, disimpan, atau dijual kembali," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement