Senin 23 Mar 2020 21:07 WIB

Awas Palsu! Ada Situs Web Tawarkan Vaksin Virus Corona

Saat ini tidak ada vaksin Covid-19 yang sah

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Awas Palsu! Ada Situs Web Tawarkan Vaksin Virus Corona. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Awas Palsu! Ada Situs Web Tawarkan Vaksin Virus Corona. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Di tengah kebingungan masyarakat dan pemerintah untuk menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) ada pihak tertentu yang mencari keuntungan untuk diri mereka sendiri. Sebuah kasus penipuan melalui situs web terungkap di Amerika.

Sebuah situs web mengklaim sebagai organisasi kesehatan dunia sedang memberikan kit vaksin kepada para korban. Yang kemudian, pelaku meminta korban untuk membayar biaya pengiriman, yang sebenarnya ingin mencari informasi kartu kredit milik korban.

"Faktanya, saat ini tidak ada vaksin Covid-19 yang sah dan WHO tidak mendistribusikan vaksin semacam itu," kata pernyataan Departemen Kehakiman, dikutip TechCrunch (23/3/2020).

Baca Juga: Indonesia Diguyur Dana Hibah US$3 Juta untuk Perangi Corona

Seorang hakim federal mengeluarkan perintah penahanan sementara terhadap pemilik situs web, yang namanya tidak diketahui. Pesan itu juga menuntut agar Namecheap, host domain situs itu, untuk menutup situsnya.

Asisten jaksa agung Jody Hunt menambahkan, Departemen Kehakiman tidak akan menolerir eksploitasi kriminal darurat nasional ini untuk keuntungan pribadi. Pihaknya akan menggunakan setiap sumber daya yang dimiliki pemerintah untuk bertindak cepat menutup aksi para scammer, berupa penipuan konsumen, pencurian identitas, atau mengirimkan malware.

Seperti berdiri, ada lebih dari 300.000 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Tetapi karena otoritas pemerintah terus kekurangan peralatan pengujian, jumlah infeksi global dikatakan jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Masyarakat Borong Alat Medis, Dokter Menjerit: Terus Kami Pakai Apa?

Hingga Jumat, sekitar 80 juta orang Amerika dikurung, termasuk di California, New York, dan Illinois, dalam upaya membatasi penyebaran penyakit pernapasan.

Penyebaran virus juga mendorong AS dan Kanada untuk saling setuju untuk menutup perbatasan utara, dan AS untuk menutup perbatasan selatannya dengan Meksiko untuk semua, kecuali perjalanan penting. Pada Kamis (19/3/2020), AS memerintahkan peringatan "jangan bepergian" kepada semua orang Amerika, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement