Senin 30 Jan 2023 21:00 WIB

Demand Tinggi, Konsumsi Batu Bara Domestik Naik 16 Persen pada 2022

Produksi batu bara nasional pada 2022 naik empat persen jadi sebesar 687 juta ton.

Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik/domestik market obligation (DMO) sebesar 165,7 juta ton sedangkan sisanya 497,2 juta ton akan mengisi pasar ekspor.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target produksi batu bara 2022 mencapai 663 juta ton yang diperuntukkan untuk konsumsi domestik/domestik market obligation (DMO) sebesar 165,7 juta ton sedangkan sisanya 497,2 juta ton akan mengisi pasar ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, konsumsi batu bara domestik pada 2022 mencapai 193 juta ton atau mengalami kenaikan 16 persen dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 166 juta ton.

Sementara, menurut dia, produksi batu bara nasional pada 2022 tercatat 687 juta ton atau mengalami kenaikan empat persen dari target 663 juta ton. Kebutuhan batu bara diutamakan untuk pemenuhan kepentingan dalam negeri.

Baca Juga

"Ini disebabkan demand, kalau kita lihat konsumsi batu bara domestik meningkat dari target 166 juta ton, menjadi 193 juta juta ton. Ekspor itu capaiannya 494 juta ton," ujar Menteri Arifin pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Program Kerja Kementerian ESDM Tahun 2023, yang dikutip di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Untuk 2023, lanjutnya, target produksi batu bara ditetapkan 695 juta ton dengan proyeksi kebutuhan domestik 177 juta ton dan 518 juta ton untuk ekspor. Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan upaya meningkatkan mitigasi bencana geologi.

Kementerian ESDM telah melakukan pengembangan sistem pemantauan gunung api di enam lokasi, pemetaan geologi gunung api di dua lokasi, pemetaan kawasan rawan bencana gunung api, gempa bumi, dan tsunami, pemetaan zona kerentanan tanah, pemasangan landslide early warning system dan pengembangan empat pos pengamatan gunung api.

Adapun bencana kegeologian sepanjang 2022 meliputi 217 kali gempa bumi tektonik dengan magnitudo lebih besar dari 5, 26 kali gempa merusak, dan tidak terjadi tsunami. Selain itu, tercatat 1.085 kejadian gerakan tanah, dan sembilan erupsi gunung api sepanjang 2022.

Untuk subsektor penelitian dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) ESDM, menurut Menteri ESDM, selama 2022, Kementerian ESDM telah melakukan berbagai pelatihan, sertifikasi kompetensi, serta menyelenggarakan pendidikan vokasi.

Terhitung pelatihan bagi masyarakat umum dilaksanakan bagi 1.961 orang, pelatihan ASN bagi 21.724 orang, dan pelatihan industri sebanyak 27.772 orang. Sertifikasi kompetensi dilakukan bagi 24.985 orang, serta pendidikan vokasi melalui PEM Akamigas sebanyak 1.015 mahasiswa dan PEP Bandung 247 mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement