Jumat 21 Jan 2022 09:33 WIB

Dua Minggu Naik Terus Kini Harga Emas Stabil di Pasar Asia

Harga emas telah naik sekitar 1,2 persen selama hampir dua pekan di pasar Asia

Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta. Harga emas stabil di perdagangan Asia pada Jumat pagi, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena investor beralih ke aset safe-haven sambil menunggu sinyal kenaikan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve AS minggu depan. Emas di pasar spot diperdagangkan tidak berubah di 1.838,21 dolar AS per ounce pada pukul 00.35 GMT.
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta. Harga emas stabil di perdagangan Asia pada Jumat pagi, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena investor beralih ke aset safe-haven sambil menunggu sinyal kenaikan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve AS minggu depan. Emas di pasar spot diperdagangkan tidak berubah di 1.838,21 dolar AS per ounce pada pukul 00.35 GMT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas stabil di perdagangan Asia pada Jumat pagi, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena investor beralih ke aset safe-haven sambil menunggu sinyal kenaikan suku bunga dari pertemuan Federal Reserve AS minggu depan. Emas di pasar spot diperdagangkan tidak berubah di 1.838,21 dolar AS per ounce pada pukul 00.35 GMT. 

Sementara itu, emas berjangka AS sedikit melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.838,70 dolar AS per ounce. Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun pada Kamis (20/1/2022), mengurangi peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga dan mengangkat harga emas lebih tinggi.

Emas telah naik sekitar 1,2 persen selama sepekan ini dan sedang dalam perjalanan menuju kenaikan mingguan kedua dalam tiga bulan ini, awal yang positif untuk emas di tahun yang diperkirakan akan sulit. Semua mata tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS yang dijadwalkan pada 25-26 Januari untuk setiap pembaruan pada rencana Fed menaikkan suku bunganya dengan latar belakang lonjakan inflasi.

Meskipun emas biasanya dianggap sebagai lindung nilai inflasi, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga. Di data ekonomi, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran melonjak ke level tertinggi tiga bulan pekan lalu.

Harga konsumen inti Jepang naik 0,5 persen pada Desember dari setahun sebelumnya. Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 24,34 dolar AS per ounce, tetapi masih berada di minggu terbaiknya dalam setahun, sejauh minggu ini naik sekitar 6,0 persen. 

Palladium turun 0,6 persen menjadi 2.047,05 dolar AS dan bersiap untuk kenaikan mingguan sekitar 9,0 persen. Sementara itu platinum turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.034,98 dolar AS per ounce, tetapi masih berada di jalur untuk kinerja mingguan terbaiknya dalam tujuh bulan, setelah naik sekitar 6,6 persen sejauh minggu ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement