Kamis 28 Jan 2021 12:12 WIB

Cegah Covid-19, Qatar Airways Uji Coba 'Paspor Digital'

Paspor Digital ini akan diluncurkan untuk rute penerbangan Doha ke Instanbul, Turki.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Qatar Airways. Qatar Airways mengumumkan akan mulai menguji coba aplikasi seluler IATA Travel Pass Digital pada Maret nanti.
Qatar Airways. Qatar Airways mengumumkan akan mulai menguji coba aplikasi seluler IATA Travel Pass Digital pada Maret nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar Airways mengumumkan akan mulai menguji coba aplikasi seluler IATA Travel Pass Digital pada Maret nanti. Paspor baru yang inovatif itu hasil kerja sama dengan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Uji coba ini akan memainkan peran penting dalam visi Qatar Airways menyuguhkan pengalaman perjalanan yang lebih tanpa kontak, aman, dan mulus bagi penumpangnya. Tahap pertama uji coba Paspor Digital akan diluncurkan pada rute Doha ke Istanbul, Turki.

Baca Juga

Program ini memungkinkan penumpang menerima hasil tes Covid-19 dan memverifikasi mereka memenuhi syarat melakukan perjalanan. Manfaat lainnya juga akan memungkinkan para pelancong membagikan status 'OK to Travel' yang terverifikasi dengan aman kepada maskapai penerbangan dan pemangku kepentingan lainnya, bahkan sebelum mereka tiba di bandara. 

IATA Travel Pass juga akan memberikan informasi terkini tentang peraturan kesehatan Covid-19. Tujuannya membantu para pelancong untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan masuk ke negara tujuan mereka.

Kepala Eksekutif Grup Qatar Airways Akbar Al Baker, mengatakan, Qatar Airways memastikan akan menjadi maskapai penerbangan pertama di Timur Tengah yang memulai program keselamatan Covid-19 yang paling ketat dalam komunitas penerbangan global. 

Qatar Airways mendukung industri penerbangan secara keseluruhan. Ia juga menerima masukan dari Panel Penasihat Industri IATA. 

"IATA Travel Pass secara efektif bertindak sebagai paspor digital untuk pelancong dan merupakan alat terbaru dalam perjuangan kami melawan penyebaran Covid-19," ujar Al Baker dilansir dari kantor berita Bernama pada Kamis (28/1).

Al Baker menyebut, manfaat lain paspor digital ialah memungkinkan penumpang untuk menavigasi rencana perjalanan mereka dengan aman dan mudah. Kredensial perjalanan terverifikasi mereka juga berdasarkan informasi Covid-19 terbaru.

"Kami memakai peraturan privasi data yang paling ketat, dan aturan masuk untuk tujuan yang akan mereka tuju," ucap Al Baker. 

Sementara itu, Alexandre de Juniac selaku Direktur Jenderal dan CEO IATA, mengatakan, Qatar Airways menunjukkan kualitas kepemimpinan di industri penerbangan. Ia menjamin IATA Travel Pass akan memverifikasi kredensial pengujian atau vaksinasi para pelancong, yang merupakan kunci perjalanan tanpa karantina. 

Uji coba ini akan membantu membangun kepercayaan antara pemerintah dan pelancong. "Sebab IATA Travel Pass dapat secara aman dan nyaman menghubungkan identitas pelancong dengan kredensial perjalanan digital mereka," ucap de Juniac.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement