Selasa 26 Jan 2021 02:04 WIB

Negara-negara Kepulauan Pasifik Beralih ke AIIB

AIIB merupakan lembaga keuangan multilateral yang dipimpin China.

Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).
Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Negara-negara kepulauan Pasifik beralih ke lembaga keuangan yang dipimpin China untuk menutup defisit pendanaan dalam anggaran mereka yang dilanda pandemi. Ini memicu kekhawatiran bahwa kawasan itu menjadi lebih bergantung pada Beijing.

Kepulauan Cook, sebuah negara kecil berpenduduk sekitar 20.000 orang di Pasifik Selatan, beralih ke Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang didukung Beijing akhir tahun lalu setelah pinjaman dari AS dan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dipimpin Jepang dan hibah dari sekutu dekat Selandia Baru gagal.

Baca Juga

Pinjaman AIIB senilai 20 juta dolar AS kepada Kepulauan Cook adalah yang kedua setelah ekonomi Pasifik yang tegang dalam beberapa bulan terakhir, setelah Fiji mendapatkan fasilitas senilai 50 juta dolar AS, menandakan kedatangan bank pembangunan yang terkait erat dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) China ke Pasifik.

Vanuatu, dengan populasi 300.000, juga mengumumkan pekan lalu bahwa mereka telah menerima hibah 12 juta dolar AS dari pemerintah China.

 

Sementara sebagian besar negara kepulauan Pasifik telah menggunakan perbatasan alami mereka untuk memerangi infeksi Covid-19, mereka menghadapi kesulitan ekonomi mengingat ketergantungan mereka pada pariwisata internasional, sektor yang tiba-tiba ditutup saat pandemi melanda.

Jangkauan China yang berkembang di kawasan itu meresahkan Amerika Serikat dan sekutunya, yang telah menjadi kekuatan dominan di Pasifik sejak Perang Dunia II.

Meskipun kecil, negara-negara Pasifik memiliki pelabuhan strategis dan jalur udara serta mengendalikan sebagian besar lautan kaya sumber daya. Mereka juga mewakili pemungutan suara di beberapa forum internasional.

“China sangat bersedia meminjamkan uang kepada negara-negara kepulauan Pasifik mana pun. Meski Australia dan Selandia Baru telah mendorong pulau-pulau tersebut untuk melihatnya terlebih dahulu, jauh lebih mudah mendapatkan uang dari China," kata Fletcher Melvin, presiden Kamar Dagang Kepulauan Cook.

AIIB tidak segera menanggapi pertanyaan.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement