Ahad 24 Jan 2021 15:29 WIB

Airlangga: Pemulihan Ekonomi Lebih Cepat Jika UMKM Akses KUR

Pemerintah menyiapkan fasilitas modal usaha hingga Rp 10 juta dengan bunga nol persen

Ketua KPCPEN yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Istimewa
Ketua KPCPEN yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat berperan dalam pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, semakin banyak UMKM yang bisa mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemulihan perekonomian nasional juga semakin cepat.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menegaskan, pemerintah mendorong agar UMKM bisa memanfaatkan program KUR yang kembali diterbitkan pada 2021. “Semakin banyak UMKM yang memanfaatkan fasilitas ini, maka pemulihan ekonomi nasional akan semakin cepat,” tegas Airlangga dalam keterangan, Ahad (24/1).

Ia mengaku, optimisme pemulihan ekonomi nasional itu sudah terlihat dari naiknya indeks kepercayaan konsumen yang telah menyentuh angka 96,5 persen dari target 100 persen. Menurutnya, kondisi ini akan semakin membaik jika perekonomian di masyarakat terus bergeliat dan UMKM berkontribusi pada pergerakan perekonomian.

Pemerintah sendiri telah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp 253 triliun pada tahun ini. Jumlah ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 220 triliun. Selain itu, pemerintah tetap memberikan subsidi bunga sebesar Rp 7,6 triliun. Sehingga para pelaku UMKM hanya perlu mengangsur bunga kredit sebesar tiga persen selama enam bulan.

“Bahkan bagi yang terkena dampak yang ingin memulai usaha, disiapkan fasilitas bunga nol persen dengan maksimal pinjaman Rp 10 juta rupiah,” tutur Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, hingga 21 Desember 2020, penyaluran KUR tercatat sebayak Rp 188,11 triliun atau sekitar 99 persen dari target yang ditetapkan sebanyak Rp 190 triliun. KUR telah disalurkan pada sekitar 5,81 juta debitur dengan outsanding sebesar Rp 226,5 triliun dan non performing loan (NPL) selatif rendah di posisi 0,63 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement