Rabu 20 Jan 2021 10:03 WIB

Bank Sentral Minta Perbankan Korsel Cairkan Dana Milik Iran

Dana pembelian minyak Iran senilai 7 miliar dolar AS masih tertahan di bank Korsel.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Sentral Iran
Foto: .
Bank Sentral Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Bank-bank Korea Selatan terus mewaspadai terhadap sanksi Amerika Serikat dengan yang menahan dana milik Iran. Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Rabu (20/1) bank-bank di Korea Selatan tidak akan melepaskan pembayaran senilai 7 miliar dolar AS untuk pembelian minyak Iran yang disimpan dalam mata uang won di Korea Selatan.

“Mereka (perbankan Korea Selatan, red) menunjukkan kerja sama penuh dengan kampanye tekanan maksimum pemerintahan Donald Trump untuk mengisolasi Iran dari sistem perbankan global melalui sanksi,” ujar Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnaser Hemmati.

Baca Juga

Hemmati membantah penyitaan kapal tanker berbendera Korea Selatan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran bulan lalu terkait dengan perselisihan mengenai dana tersebut. Nasib uang yang terperangkap semakin mendesak jelang peralihan kekuasaan di Amerika Serikat (AS).

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan akan terbuka untuk mencabut sanksi dan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran jika Teheran kembali sepenuhnya mematuhi kesepakatan yang dihentikan Donald Trump pada 2018. Sektor jasa keuangan Iran dan bank sentral Iran diberi sanksi oleh Amerika Serikat dan negara tersebut sebagian besar terisolasi dari sistem perbankan global, bahkan termasuk perdagangan untuk komoditas yang sebelumnya dibebaskan dari sanksi, seperti obat-obatan dan makanan.

Dana Iran yang mengendap di perbankan Korea Selatan dapat ditransfer ke lembaga perdagangan khusus yang dibentuk negara-negara Uni Eropa, Instex. "Langkah pertama adalah kita harus menyaksikan kemauan politik di bank-bank Korea untuk mencairkan dana dan bekerja sama dengan bank-bank Iran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement