Selasa 29 Sep 2020 09:45 WIB

Kurangi Utang, ArcelorMittal Jual Aset Senilai Rp 20,86 T

ArcelorMittal menghasilkan 12,9 juta ton baja pada 2019.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi: Aset
Ilustrasi: Aset

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Produsen pelet bijih besi terbesar di AS, Cleveland-Cliffs, setuju untuk membeli aset produsen baja terbesar di dunia asal AS, ArcelorMittal. Pembelian aset rencananya akan dilakukan secara tunai serta berupa pembelian saham senilai 1,4 miliar dolar AS atau setara Rp 20,86 triliun.

Kesepakatan tersebut akan menjadikan Cleveland-Cliffs sebagai produsen baja terbesar di Amerika Utara. Sementara bagi ArcelorMittal, kesepakatan ini memungkinkannya untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham dengan pembelian kembali atau buyback saham.

Baca Juga

Saham ArcelorMittal naik 8,3 persen pada awal perdagangan, meskipun masih belum mampu menutupi kerugian pekan lalu. Sebelumnya saham ArcelorMittal sempat jatuh mengikuti kejatuhan pasar karena kekhawatiran akan meningkatnya kasus Covid-19 yang bisa menghambat pemulihan ekonomi.

Dilansir Reuters, ArcelorMittal sedang dalam pembicaraan untuk menggabungkan operasinya di AS dengan Cleveland-Cliffs. Cleveland-Cliffs sendiri sebelumnya telah membeli aset milik produsen baja asal AS, AK Steel, seharga 3 miliar dolar AS pada Maret lalu.

ArcelorMittal akan menerima dana sebesar 505 juta dolar AS sebagai uang muka dalam bentuk tunai. Sisanya kira-kira dua pertiga dari total harga pembelian akan dibeli dalam bentuk ekuitas. Pembelian ekuitas ini akan membuat harga saham ArcelorMittal naik menjadi 25 persen.

ArcelorMittal telah menyelesaikan targetnya untuk melepas aset senilai 2 miliar dolar AS demi mengurangi utangnya. Ini memungkinkannya untuk membeli kembali saham senilai 500 juta dolar AS.

ArcelorMittal mengatakan akan terus melayani pasar Amerika Utara melalui operasi di Kanada dan Meksiko. Bisnis ArcelorMittal di AS memiliki lebih dari 18.000 karyawan dan 25 fasilitas produksi termasuk tambang, pembuatan baja, dan operasi penyelesaian. Perusahaan menghasilkan 12,9 juta ton baja pada 2019.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement