Kamis 23 Jul 2020 09:16 WIB

Iran Gunakan Cadangan Valas untuk Seimbangkan Pasar

Iran akan menggandeng Rusia untuk saling bekerja sama melakukan pemulihan ekonomi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Friska Yolandha
Iran akan menggandeng Rusia untuk saling bekerja sama melakukan pemulihan ekonomi.
Foto: EPA-EFE/PRESIDENT OFFICE HANDOUT
Iran akan menggandeng Rusia untuk saling bekerja sama melakukan pemulihan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan rencana untuk menggunakan aset cadangan mata uang asing yang disimpan di negara lain untuk mengendalikan harga mata uang di negara asalnya. Dia mengatakan telah menyusun rencana untuk mengatur situasi pasar dan menahan lonjakan harga di dalam negeri.

Bank Sentral Iran berusaha untuk mendorong harga mata uang ke tingkat yang seimbang. Bank tersebut juga mendesak eksportir domestik untuk mematuhi peraturan dan mengembalikan uang yang diperoleh dari hasil ekspor.

"Kami mencoba menggunakan mata uang yang kami pegang di negara lain sebagai cadangan, karena langkah-langkah baik telah diambil dalam beberapa hari terakhir dengan setidaknya tiga negara," kata Rouhani, sebagaimana dilansir dari Eurasia Review, Kamis (23/7).

Dia juga menyinggung fluktuasi di pasar mata uang selama beberapa hari terakhir. Namun ia meyakinkan orang-orang bahwa nilai tukar mata uang asing akan mendapatkan kembali keseimbangan dalam beberapa hari mendatang.

Presiden Rouhani juga bicara soal kunjungan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi ke Iran. Dari pertemuan ini, Teheran dan Baghdad telah mencapai kesepakatan yang baik tentang urusan bea cukai, pertukaran komoditas, dan kerja sama ekonomi dan perbankan.

"Kami juga memiliki hubungan politik yang baik dengan Rusia dan China sejak bertahun-tahun lalu, yang telah membaik dalam beberapa pekan terakhir," kata Rouhani.

Rouhani pun akan menggandeng Rusia untuk saling bekerja sama melakukan pemulihan ekonomi. Dia telah menyampaikan pesan melalui Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kepada Presiden Rusia Vladimir Putin ihwal hubungan regional yang lebih dekat.

"Kami berharap untuk melanjutkan kerja sama dengan negara tetangga dan teman kami, termasuk Rusia, Irak, Pakistan, Qatar dan Afghanistan," ujar presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement