Sabtu 13 Aug 2022 22:12 WIB

BMH Dukung Kuliah Peradaban Pemuda Hidayatullah dan KMH Tentang Literasi

Dasar memulai kerja peradaban adalah  menggerakkan kesadaran membaca.

BMH memberikan dukungan kepada Pemuda Hidayatullah dan Korps Muballig Hidayatullah (KMH) dalam even Kuliah Peradaban di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Foto: Dok BMH
BMH memberikan dukungan kepada Pemuda Hidayatullah dan Korps Muballig Hidayatullah (KMH) dalam even Kuliah Peradaban di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta, Selasa (9/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selasa (9/8/2022), Laznas BMH hadir memberikan dukungan kepada Pemuda Hidayatullah dan Korps Muballig Hidayatullah (KMH) yang berkolaborasi menggelar even Kuliah Peradaban di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah Jakarta sebagai upaya memeriahkan bulan Muharram, bulan di mana persitiwa hijrah terjadi berabad-abad silam.

Hadir sebagai narasumber dua pakar sekaligus. Yaitu Dr  Tasrif Amin  MPd dan Drs Ahmad Yani. Bertindak sebagai moderator adalah Kepala Biro Humas DPP Hidayatullah, Mahladi Murni. Pembicara kedua (Drs Ahmad Yani) merupakan aktivis dakwah sejak belia di PII dan kini juga aktif di Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Alhamdulillah, BMH sangat mendukung even dan gelaran pencerahan publik seperti ini, terlebih acara berlangsung secara daring sekaligus luring. Tentu itu bisa jadi aset umat yang memiliki minat pada soal-soal mendasar dalam membangun peradaban, soal membaca dan menulis,” terang Kepala Humas BMH Pusat, Imam Nawawi di lokasi.

Dalam kesempatan itu, DR  Tasrif Amin menerangkan bahwa dasar memulai kerja-kerja peradaban adalah dengan menggerakkan kesadaran membaca. “Nanti kalau ingin sampai pada membangun peradaban Islam, di situ perlu yang namanya ‘Bismirabbik’ sebagai basis nilai. Di sinilah letak beda antara peradaban Islam dan peradaban lain di dunia ini,” urainya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/8/2022).

Sedangkan Drs  Ahmad Yani memberikan penekanan pada sisi mendasar untuk seseorang berhasil menulis, yakni niat.

“Ketika saya ditanya seorang dosen yang sudah doktoral soal rahasia menulis, saya katakan, apakah seseorang bisa ke Bandung kalau tidak ada niat ke Bandung,” ucapnya.

Tentu orang tidak akan pernah ke manapun, sejauh tidak ada niat dalam hatinya. Tetapi kalau ada niat yang kuat, maka kemanapun akan ia lakukan, basisnya jelas ada niat.

Oleh karena itu, Drs Ahmad Yani yang telah menulis 57 judul buku tentang Khutbah Jumat dan Manajemen Masjid itu merekomendasikan seluruh dai yang hadir untuk memiliki niat kuat.

“Nanti kalau sudah terbiasa akan menjadi mudah dan selalu bisa mengisi waktu kosong dengan menulis. Saya kalau ada undangna mengisi pengajian, acaranya molor, saya gunakan untuk menulis, meneruskan tulisan-tulisan yang belum selesai. Bahkan saya memiliki moto, yaitu, ‘Tulis apa yang akan diceramahkan dan ceramahkan apa yang telah ditulis,” ucapnya yang disambut antusias hadirin.

Laznas BMH akan senantiasa mendukung program pencerahan umat dan generasi muda agar ke depan konten positif yang dapat membangun masyarakat dapat sama-sama dihadirkan secara berkesinambungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement