REPUBLIKA.CO.ID, PATI - Menjadi anak yatim dan dhuafa adalah bagian dari takdir Allah. Manusia tidak bisa memilih bagaimana dia hidup.
Tentu ini tidak mudah. Tapi mereka anak yatim-dhuafa juga memiliki semangat untuk hidup lebih baik, bisa bahagia seperti anak-anak yang lengkap kedua orangtuanya.
Seperti halnya Dani dan kawan-kawannya di Pati, Jawa Tengah. Mereka begitu mendambakan bagaimana bisa merasakan sedikit kebahagiaan dalam hidup ini, setidaknya tahu rasanya makanan enak itu seperti apa dan lebih jauh adalah bagaimana mereka bisa tetap sekolah.
"Senang sekali hari ini (Jumat, 21/1) dapat kado dari BMH, kado awal tahun. Tidak pernah saya bayangkan akan dapat kebahagiaan seperti hari ini, terima kasih, terima kasih," ungkap Dani dengan air mata bahagia yang membasahi pipinya.
Sejak kecil Dani telah hidup dengan tanpa sosok ayah. Sehari-hari ia diasuh dan dididik sang ibu, Ibu Indah. Kondisi ekonomi yang tidak memadai, menjadikan Dani yang masih anak-anak merasakan kesulitan yang tak biasa.
"Alhamdulillah, walau tak banyak yang bisa kita berikan, sapaan dan kepedulian menjadikan jiwa mereka yang membutuhkan kembali segar dan optimis menjalani kehidupan. Melalui program santunan anak yatim-dhuafa yang diberi tema Kado Awal Tahun ini semoga menjadi pemantik optimisme mereka bahwa di tahun 2022 kebaikan dan kebahagiaan akan mereka raih," terang Koordinator BMH Gerai Pati, Jawa Tengah, M Bahri, Jumat (21/1) dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Bahri menuturkan bahwa pada gelaran itu suasana 25 anak yatim-dhuafa sangat bahagia bahkan mengharu biru.
"Mereka merasakan seperti dapat keajaiban. Di awal tahun mereka butuh seragam, buku, tas dan perlengkapan sekolah lain, termasuk uang jajan dan hari ini mereka dapat di kantor BMH Gerai Pati. Sungguh luar biasa bagaimana anak-anak itu bahagia dan melangkah percaya diri mendapatkan kebaikan dari para donatur BMH," tutup Bahri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
