Senin 28 Sep 2020 18:47 WIB

BMH Sulbar Gelar Upgrading Dai Se-Sulawesi

Dai era milenial harus tampil dengan keteladanan dan produktivitas.

BMH menggelar upgrading dai se-Sulawesi di Mamuju, Sulawesi Barat, 24-27 September 2020.
Foto: Dok BMH
BMH menggelar upgrading dai se-Sulawesi di Mamuju, Sulawesi Barat, 24-27 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Penguatan dakwah para dai harus didukung oleh kapasitas dai yang tidak hanya lihai di podium dan gesit di lapangan, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan umat dan masyarakat. Terlebih di era terkini dimana dai juga harus mampu menghadirkan narasi yang sejuk dan progressif serta memberdayakan.

Guna memenuhi tuntutan tersebut, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) kembali menggelar upgrading dai di Mamuju,  Sulawesi Barat yang diikuti oleh para dai se-Sulawesi.

"Alhamdulillah Laznas BMH Perwakilan Sulawesi Barat mendapat kehormatan menjadi tuan rumah untuk gelaran upgrading dai yang diikuti seluruh dai di Pulau Sulawesi," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Barat, Rahmat Wijaya, Ahad (27/9).

Sebanyak 52 dai antusias mengikuti gelaran upgrading selama 4 hari (24-27 September 2020).

photo
Para dai Hidayatullah se-Sulawesi berfoto usai mengikuti kegiatan upgrading di Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (27/9).  (Dok BMH)

Dalam kesempatan ini hadir memberi semangat, Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahad, MM yang sekaligus membuka acara tersebut.

"Bagi saya, dai-dai Hidayatullah ini sudah seperti saudara. Karena dari awal perintisan Hidayatullah di Mamuju saya sudah kenal, dan bahkan sejak saya masih jadi sekda Kabupaten saya sudah dekat dengan Hidayatullah.  Terlebih dai-dai Hidayatullah sangat dekat dengan saya, karena saya juga orang yang masih belajar agama, dan pesan nabi kita, siapa yang dekat dengan  ulama dia akan kebagian salehnya," ungkapnya bersemangat, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, narasumber utama dalam upgrading dai se-Sulawesi ini, Dr  Nashirul Haq MA mengatakan bahwa dai era milenial harus tampil dengan keteladanan dan produktivitas.

"Dai masa kini harus lebih sungguh-sungguh dalam menghadirkan keteladanan dan produktivitas dakwah. Mental baja, semangat berkiprah, hingga ibadah yang sungguh-sungguh harus menjadi karakter utama, agar umat tercerahkan dan terbimbing dengan baik. Sebab, dakwah hakikatnya bukan  semata podium tapi lebih jauh adalah keteladanan dalam kehidupan," urainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement