Kamis 14 May 2020 20:42 WIB

Perolehan Zakat di Sunda Kelapa Kurang, tapi tak Signifikan

Penghimpunan zakat di Masjid Sunda Kelapa mengalami penurunan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Penghimpunan zakat di Masjid Sunda Kelapa mengalami penurunan. Ilustrasi Masjid Sunda Kelapa selama PSBB.
Foto: Dok MASK
Penghimpunan zakat di Masjid Sunda Kelapa mengalami penurunan. Ilustrasi Masjid Sunda Kelapa selama PSBB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penerimaan zakat di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) mengalami penurunan Ramadhan tahun ini. Pandemi Covid-19 dinilai membawa pengaruh untuk hal tersebut.

Sekretaris Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Ismed Hasan Putro, menyebut penerimaan zakat dibuka sejak hari pertama Ramadhan. Hingga saat ini, penurunan penerimaan zakat terasa namun belum signifikan.  

Baca Juga

"Waktu penerimaan zakat fitrah masih panjang. Biasanya masyarakat kita membayar zakat di ujung waktu atau menjelang Idul Fitri. Sampai saat ini Insya Allah tidak ada penurunan, kalaupun ada nilainya tidak signifikan," ujar Hasan Putro saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/5).

Lonjakan dana masuk melalui penerimaan zakat disebut terjadi menjelang akhir waktu Ramadhan. Untuk saat ini, ia belum bisa melakukan penilaian pasti.  

Hasan juga menyebut, untuk membayar zakat, jamaah MASK diberi kemudahan. Pihak masjid telah menyediakan akun rekening khusus untuk memudahkan melakukan transaksi virtual. 

Informasi perihal pembayaran zakat ini sudah disampaikan ke seluruh jamaah tetap Masjid Agung Sunda Kelapa, melalui beragam cara termasuk menggunakan media sosial.  

Sampai saat ini, pihak masjid kebanyakan menerima zakat fitrah berupa uang. Hal ini mengingat pembatasan yang berlaku di Jakarta, guna mengurangi penyebaran virus Covid-19.  

"Dengan tersedianya pilihan transfer, akan lebih mudah bagi jamaah. Jika ingin membayar dengan beras, jamaah harus datang ke masjid. Itu akan susah dilakukan," lanjutnya.  

Jamaah yang biasa membayar zakat di MASK disebut rata-rata berasal dari masyarakat sekitar atau pendatang yang kerap mengikuti kegiatan di masjid tersebut. Dengan demikian, jumlah zakat yang diterima bisa terukur setiap tahunnya.

Setiap tahunnya, Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng rata-rata menerima Zakat Fitrah yang diwujudkan beras sekitar 13 hingga 15 ton. Tahun lalu, MASK menerima 13 ton beras zakat fitrah.

Jika ada jamaah yang membayar zakat menggunakan uang, oleh panitia selanjutnya akan diwujudkan dalam bentuk beras Pandan Wangi. Nilai zakat fitrah ditentukan 50 ribu rupiah per-jiwa.

Kepala Bagian Umum dan Operasional MASK , Laode Basir menyebut PSBB membawa pengaruh cukup signifikan untuk zakat mal. Selain penerimaan yang dilakukan via transfer, nilainya pun disebut berkurang. 

"Untuk zakat mal, masyarakat tinggal mengirimkan uangnya dan melakukan konfirmasi ke pihak masjid. Dibandingkan tahun lalu pada 21 Ramadhan, penerimaan zakat mal turun hampir 60 persen," katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement