Kamis 02 Apr 2020 10:37 WIB

Dukung PSBB, Menag Optimalkan Gerakan Ziswaf

Bantuan yang disalurkan melalui ziswaf ini semoga dapat meringankan beban masyarakat

Rep: Andrian Saputra / Red: Hiru Muhammad
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berinisiatif untuk memberdayakan masyarakat yang bekerja di sektor informal atau kelompok rentan, yang terdampak ekonominya akibat pandemi virus corona atau covid-19 dalam program cash for work.
Foto: dok baznas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berinisiatif untuk memberdayakan masyarakat yang bekerja di sektor informal atau kelompok rentan, yang terdampak ekonominya akibat pandemi virus corona atau covid-19 dalam program cash for work.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Fachrul Razi menyatakan kementerian yang dipimpinnya siap mendukung kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mengoptimalkan gerakan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).

Pihaknya mendorong sinergi Kementerian Agama, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Badan Pengelola Keuangan Zakat, serta Badan Wakaf Indonesia BWI untuk mengoptimalkan gerakan Ziswaf dalam rangka membantu sesama. 

Fachrul mengatakan Presiden Jokowi telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat dalam rangka menangani wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pemerintah lalu menerapkan kebijakan PSBB.

Selain menjaga aspek kesehatan masyarakat dan dunia usaha, kebijakan ini juga akan menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli.

 

"Saya mengimbau seluruh umat dan pemuka agama untuk turut kooperatif dengan kebijakan Presiden tentang PSBB. Kementerian Agama akan mendorong pengoptimalan peran zakat, sedekah, infaq dan waqaf dalam membantu sesama antar umat beragama yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19," kata Fachrul Razi dalam siaran pers, Kamis (2/4).

Fachrul berharap bantuan yang disalurkan Ziswaf dalam pelaksanaan kebijakan PSBB akan meringatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, sekaligus menjaga daya beli mereka. 

"Covid-19 ujian sekaligus momentum untuk saling bantu. Sekarang, saatnya Ziswaf tampil dengan peran fundamental melalui program nyata membantu dan memberdayakan masyarakat," tuturnya.

Menurutnya Kemenag sudah melakukan refocussing anggaran APBN untuk membantu penanganan pandemi Covid-19. Ada Rp 319 miliar anggaran yang telah disiapkan. Bahkan, menurutnya melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kemenag bersama Baznas, BPKH, dan BWI sudah mulai menyalurkan bantuan ke RS Haji sebesar Rp 3 miliar dan RS UIN Syarif Hidayatullah sebesar Rp 2 miliar. Bantuan yang diberikan dalam bentuk Alat Pelindung Diri (APD) dan uang tunai.

Fachrul juga mengatakan Kemenag telah menyiapkan asrama haji untuk digunakan sebagai ruang isolasi Pasien Dalam Pantauan (PDP) Covid-19. Selain itu, Kemenag telah menyiapkan posko gugus tugas Covid-19 di Kantor Kemenag serta menghimpun donasi dari ASN dan masyarakat. Untuk memudahkan akses informasi publik, Kemenag juga telah menyiapkan  WA Center Kemenag Sigap Covid-19. Andrian Saputra

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement