REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Kondisi puncak Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Boyolali, Jateng, sepanjang hari Sabtu diselimuti kabut tebal.
Komandan Komando Daerah Militer 0724 Boyolali Letnan Kolonel Soekoso Wahyudi menuturkan, sepanjang Sabtu, kondisi puncak Merapi serta desa yang berada disekitarnya diselimuti kabut tebal.
Bahkan, lanjut dia, kabut yang menyelimuti puncak gunung api di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta tersebut, semakin tebal dan turun ke wilayah yang lebih rendah memasuki sore hari.
"Wilayah Kecamatan Selo sempat diguyur gerimis ringan," kata Soekoso yang juga Koordinator Lapangan Penanganan Bencana Merapi wilayah Boyolali ini.
Sementara itu, lanjut dia, seluruh penduduk yang berada di wilayah rawan bencana Merapi, pada radius sekitar 3,5 hingga empat kilometer dari puncak telah diungsikan.
Jumlah pengungsi di Tempat Pengungsian Akhir Samiran, Selo, mencapai 6.374 jiwa, berasal dari tiga desa, yakni Klakah, Jrakah, dan Lencoh.
Adapun penduduk Desa Tlogolele sebanyak 1.416 jiwa, terpaksa dievakuasi ke Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang lokasinya lebih dekat dibanding ke wilayah Boyolali.
Ia menambahkan, tim evakuasi sepanjang Sabtu masih menyisir penduduk yang masih bertahan di desanya masing-masing, khususnya Desa Tlogolele.
"Dua unit kendaraan evakuasi masih disiagakan di puncak, untuk mengantisipasi jika masih ada warga yang belum mengungsi," ujarnya mengungkapkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
