Senin 12 Jul 2021 19:13 WIB

Bank Sampah Edukasi Masyarakat Olah Sampah Jadi Manfaat

Rumah Zakat turut mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sampah.

Bank Sampah Juara binaan Rumah Zakat kembali hadir di tengah masyarakat Desa Suka Maju dalam kegiatan sosialisasi lingkungan yang mengangkat tema Peran Bank Sampah di desa dalam menjaga lingkungan dan mengolah sampah menjad produktif.
Foto: Rumah Zakat
Bank Sampah Juara binaan Rumah Zakat kembali hadir di tengah masyarakat Desa Suka Maju dalam kegiatan sosialisasi lingkungan yang mengangkat tema Peran Bank Sampah di desa dalam menjaga lingkungan dan mengolah sampah menjad produktif.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU BARA -- Bank Sampah Juara binaan Rumah Zakat kembali hadir di tengah masyarakat Desa Suka Maju dalam kegiatan sosialisasi lingkungan yang mengangkat tema Peran Bank Sampah di desa dalam menjaga lingkungan dan mengolah sampah menjad produktif.

Melalui kegiatan ini, Rumah Zakat turut mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sampah. Tidak

hanya sekadar membuangnya saja, seluruh masyarakat diajak bisa memilah sampah sampah yang mana saja bisa diolah kembali menjadi bahan produktif, Kamis (1/7).

Saat ini Bank Sampah Juara binaan Rumah Zakat sedang mengelolah sampah plastik yang diberikan

nasabah bank untuk dijadikan ecobrick lalu dari ecobrick yang dibuat dijadikan kursi sofa. Tentunya ini

memiliki keunggulan tersendiri.

Sofa ecobrick agak beda dengan sofa biasanya. Sampah plastik yang tak bisa terurai dalam jangka lama itu bisa menjadi modal utama dalam ketahanan sofa ecobrick yang rangkanya dibuat dari ecobrick, yang mana sampah plastik dimasukkan kedalam botol sampai padat lalu disusun membentuk sofa yang diinginkan.

Proses pembuatan sofa ecobrick pun tidak terlalu sulit. Sampah-sampah plastik yang sudah dicuci bersih akan dikeringkan sebelum dimasukkan ke dalam botol. Setelah itu, sampah diolah dan dibentuk menjadi kursi ecobrick.

Tentunya dari sampah yang tidak bernilai akhirnya bank sampah juara mengedukasi ke pada masyarakat bahwa sampah yang mereka olah menjadi bernilai dan berharga. Nantinya 1 kursi ecobrick ini bisa bisa dijual seharga Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu sesuai dengan ukuran botol yang digunakan nantinya. Untuk mengolahnya menjadi kursi ini pun Fauzi selaku relawan mencoba memberdayakan salah satu masyarakat yang ada didesa yang ahli dalam pembuatan sofa.

“Tentunya jika kita berharap semua masyarakat mau saja bekerja sama, akan ada lapangan pekerjaan

baru buat para remaja remaja didesa untuk bisa mendesain kursi ini lalu dijual,” tutur Fauzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement