Senin 19 Oct 2020 22:43 WIB

Dinas PertanianJateng Beri Pelatihan Petani Rumah Zakat

Ini bertujuan agar petani tahu cara pencegahan dan pengendalian hama

Kelompok Tani Ngudi Slamet binaan Rumah Zakat mendapatkan pelatihan Penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Salak yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.
Foto: Rumah Zakat
Kelompok Tani Ngudi Slamet binaan Rumah Zakat mendapatkan pelatihan Penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Salak yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Kelompok Tani Ngudi Slamet binaan Rumah Zakat mendapatkan pelatihan Penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Salak yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah melalui Balai perlindungan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan Laboratorium Pengamat Hama Penyakit Banyumas dan Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Senin (12/10).

Pelatihan ini bertujuan agar petani tahu cara pencegahan dan pengendalian hama tanaman salak secara baik dan benar, penggunaan agensi hayati, usaha budidayanya baik dan benar. ”Alhamdulillah kelompok kami bisa mendapatkan program ini, karena pengetahuan dan ilmu baru sangat kami butuhkan khususnya dalam budidaya pertanian kami,” kata Kisam Abdullah, Ketua Kelompok Tani Ngudi Slamet.

Baca Juga

Kelompok Tani Ngudi Slamet adalah kelompok tani yang aktif dan inovatif. Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 25 anggota, dengan 30 persennya adalah perempuan. Selain materi, ada juga studi lapang dimana peserta berkunjung langsung ke kebun salak untuk mencari permasalahan yang ada dan mencari solusinya.

Kelompok Ngudi Slamet dipilih karena sudah melaksanakan sertifikasi kebun dan mendapatkan program AWM. ”Kelompok Tani Ngudi Slamet kami pilih karena kelompok ini memiliki tingkat partisipasi kelompok yang bagus dan aktif,” kata Budi Waluyo, Koordinator Petugas Pengamat Hama dan Penyakit Kabupaten Banjarnegara. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan secara pengetahuan dan keterampilan semakin meningkat.

 

(BSP).

photo
Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Insani Tani Mandiri membuka pengolahan lahan budidaya bawang merah. - (Rumah Zakat)

Sementara itu di Probolinggo, melihat peluang pasar bawang merah ke depan yang di prediksi cukup bagus, Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) Insani Tani Mandiri membuka pengolahan lahan budidaya bawang merah pada Kamis (15/10). Hal itu dilakukan berbarengan dengan aktivitas pengawasan pengolahan lahan yang dilakukan oleh Cung Pribadi selaku Fasilitator Rumah Zakat di Desa Berdaya Brumbungan Lor.

"Kita memang punya target tanam di awal bulan November. Namun dalam pengolah lahan harus baik dan benar, sesuai SOP kita. Lebih baik kita tunda tanam nya dari pada salah pengolahan lahan. Karena lahan ini merupakan salah satu faktor terpenting dalam suksesnya budidaya bawang merah ini," ucap Cung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement