Kamis 24 Sep 2020 05:28 WIB

Rumah Zakat Bantu 50 Ribu Liter Air Bersih Atasi Kekeringan

Desa Gendayakan merupakan salah satu desa di Wonogiri yang mengalami kekeringan

Penyaluran air bersih kembail dilaksanakan di Dusun Bangampel, Desa Gendayakan, Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 50.000 liter bantuan air bersih dari Rumah Zakat diberikan kepada 72 KK pada Ahad (20/9).
Foto: istimewa
Penyaluran air bersih kembail dilaksanakan di Dusun Bangampel, Desa Gendayakan, Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 50.000 liter bantuan air bersih dari Rumah Zakat diberikan kepada 72 KK pada Ahad (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI-– Penyaluran air bersih kembail dilaksanakan di Dusun Bangampel, Desa Gendayakan, Kabupaten Wonogiri. Sebanyak 50.000 liter bantuan air bersih dari Rumah Zakat diberikan kepada 72 KK pada Ahad (20/9).

Desa Gendayakan menjadi salah satu daerah bagian selatan kabupaten Wonogiri yang mengalami kekeringan air pada musim kemarau karena tidak adanya sumber mata air . Selain para donatur , pemerintah juga telah berusaha untuk menangani masalah kekeringan ini.

Diantaranya dengan pembangunan embung telaga di beberapa titik di Desa Gendayakan, dimana embung telaga atau bak penampung air ini salah satu fungsinya adalah untuk menampung air ketika musim penghujan tiba, sehingga air tersebut bisa digunakan masyarakat ketika musim kemarau tiba.

Selain embung, pada tahun 2012 juga mendapatkan projek dari APBN untuk pembuatan sumur bor dengan kedalaman kurang lebih seratus meter Akan tetapi hasilnya gagal, sumur yang telah dibor beberapa meter ini tetap saja tidak memunculkan sumber air. Alhasil projek ini pun tidak bisa dilanjutkan.

Penyaluran bantuan air bersih dari Rumah Zakat kepada masyarakat Dusun Bangampe membuat masyarakat bahagia dan cukup terbantu dengan adanya bantuan ini. Pasalnya, air bersih di musim kemarau seperti saat ini bagi masyarakat begitu berharga. Masyarakat yang notabene bermata pencaharian sebagai petani rela menjual berkilo-kilo hasil panennya untuk membeli air bersih di kala kemarau melanda, bahkan terkadang mereka pun terpaksa menjual ternaknya ketika musim paceklik demi memenuhi kebutuhan air bersih ketika musim kemarau melanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement