Sabtu 31 Oct 2020 05:25 WIB

Kisah Youtuber Jay Palfrey Jadi Mualaf Saat Traveling

Sejak 2017, Palfrey telah melakukan tur ke berbagai negara Muslim.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Kisah Youtuber Jay Palfrey Jadi Mualaf Saat Traveling. Youtuber muda Inggris Jay Palfrey. Palfrey masuk Islam saat melakukan perjalanan ke negara-negara Muslim.
Foto: Tangkapan Layar Youtube
Kisah Youtuber Jay Palfrey Jadi Mualaf Saat Traveling. Youtuber muda Inggris Jay Palfrey. Palfrey masuk Islam saat melakukan perjalanan ke negara-negara Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang Youtuber muda Inggris, yang biasa menggambarkan dirinya sebagai seorang ateis, masuk Islam setelah beberapa tahun mengenal Islam. Jay Palfrey membagikan video di saluran Youtube miliknya, Ahad (16/10) menunjukkan dia melakukan syahadat di Masjid Sulaymen, Istanbul, Turki.

Sejak 2017, Palfrey telah melakukan tur ke berbagai negara Muslim dan timur untuk mengeksplorasi kecintaan akan bahasa, budaya, spiritualitas, dan perjalanan. Awalnya dia pergi ke Irak dan Turki. 

Baca Juga

Dia melakukan perjalanan ini untuk memperbaiki citra banyak tempat indah yang telah dirusak oleh media Barat. Sejak kecil dia hidup di sebuah desa di pinggiran Inggris. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

wandering Istanbul’s prize masterpieces ✨ I am going to introduce #minimoments into my YouTube channel, showing you bite size areas of my favourite places here in Turkey 🇹🇷 - - - #ayasofya #hagiasophia #mosque #architecture #architecturephotography #photography #photo #photooftheday #photographer #beautiful #amazing #travel #travelphotography #travelgram #travelblogger #traveling #traveler #adventurer #wanderlust #passion #explore #explorepage #exploretocreate #turkey #turkey🇹🇷 #istanbul #istanbulturkey #istanbul🇹🇷 #istanbulda1yer

A post shared by Jay Palfrey 🌱 (@itsjaypalfrey) on

 

Mayoritas di daerahnya adalah warga non-Muslim. Sejak kecil dia telah mendengar dan menonton sajian berita negatif tentang Islam apalagi sejak peristiwa 9/11.

Tiada hari pemberitaan di media massa menyajikan gambaran Islam yang buruk dan penuh dengan paham ekstremisme. Nyatanya berbeda ketika dia pergi ke negara dimana mayoritas Muslim hidup.

 

Mereka penuh cinta, kedamaian dan rasa persaudaraan yang tinggi. Ini dialaminya sendiri saat menginap di salah satu rumah warga disana, salah satunya ketika dia melakukan perjalanan ke Mesir, Februari 2020.

"Semakin banyak pengalaman yang saya peroleh melalui perjalanan dan bertemu orang-orang luar biasa di seluruh dunia, semakin saya terhubung dengan spiritualitas saya. Hidup di negara-negara Muslim dan belajar lebih banyak tentang agama yang indah dan damai ini, namun sangat disalahpahami, telah membuat saya menyadari ini adalah jalan yang ingin saya jelajahi," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement