Senin 21 Sep 2020 05:00 WIB

Kisah Tahanan yang Menjadikan Mualaf Penawannya

Para penawan menjadi mualaf melihat kejadian orang yang ditawan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Tahanan yang Menjadikan Mualaf Penawannya. Foto: Tahanan (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Kisah Tahanan yang Menjadikan Mualaf Penawannya. Foto: Tahanan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ummu Syarik adalah salah satu wanita dalam barisan pertama wanita yang masuk Islam. Semangat dakwah menenagakan kalimat Tauhid begitu menggebu sehingga ia mampu Islkan orang musyrikin yang manawannya.

"Ummi Syarik menyebarkan agama tauhid secara diam-diam kepada para wanita Quraisy," tulis Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna."

Baca Juga

Harapan dari dakwah yang dilakukan Ummu Syarik adalah semakin banyak orang yang bisa terlepas dari gelapnya kesyirikan. Rupanya, dakwah sembunyi-sembunyi ini diketahui oleh kaum musyrikin Quraisy yang sangat membenci dakwah Rasulullah SAW.

"Tanpa mengenal belas kasihan mereka menangkap Ummu Syarik dan menyiksanya dalam tawanan" katanya.

Ummu Syarik dinaikkan ke atas unta tanpa pelana selama tiga hari tiga malam, tanpa diberi makan dan minum. Suatu hari, orang-orang yang membawa Ummu Syarik beristirahat sampai tertidur di tempat yang teduh dan Ummu Syarik dibiarkan kepanasan langsung di bawa terik matahari.

Keadaan tersebut membuat tenggorokan menjadi sangat kering. Saat Ummu Syarik merasakan kehalusan yang amat sanga. "Tiba-tiba ada ember turun dari langit. Tetesan airnya mengenai tubuhnya," katanya.

Ummu Syarik pun mengambil air dan minum secukupnya, menghilangkan dahaga. Lalu ember terangkat ke atas. Tak lama ember itu datang lagi, Ummu Syarik minum sampai puas. Dia juga membasahi tubuhnya sehingga badannya menjadi segar.

Tiba-tiba orang musyrikin terbangun.  Mereka kaget melihat ada tumpahan air dan tawanan mereka segar bugar. Mereka menuduh Ummu Syarik mencuri bekal minum mereka.

Dengan tenang Ummu Syarik menceritakan kejadiannya yang sebenarnya. Tentu saja, orang-orang itu tak percaya, namun begitu mereka memeriksa tempat minum mereka yang tak berkurang sama sekali orang-orang itu pun meyakini kekuasaan Allah mereka pun masuk Islam.

"Ummu Syarik sangat bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya," katanya.

Aan Wulandari mengatakan kisah ini dikaitkan pada nama-nama (Asmaul Husna) Azh-Zhahir (Mahanyata) dan Al-Baathin (Maha Tersembunyi). Maknanya Allah tidak dapat dilihat dengan mata, tak ada yang bisa melihatnya. Namun, dia benar-benar nyata dan alam semesta beserta isinya adalah bukti bahwa Allah nyata.

"Hikmah dari nama-nama Allah ini saat melihat keindahan dan keagungan alam semesta, ingatlah akan Sang Pencipta agar bertambah keimananmu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement