Ahad 18 Sep 2022 19:55 WIB

Muktamar Persis 2022: Implementasi Jihad yang Positif

Muktamar Persis XVI pada 2022 masih berhubungan dengan Muktamar sebelumnya pada 2015.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Ustaz Jeje Zaenudin.
Foto: Dok Istimewa
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Ustaz Jeje Zaenudin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) Ustadz Jeje Zaenudin mengatakan, Muktamar Persis XVI pada 2022 masih berhubungan dengan Muktamar sebelumnya pada 2015 yakni menerapkan jihad yang positif di segala bidang.

"Muktamar tahun ini masih berhubungan dengan sebelumnya tahun 2015. Di mana kita mencanangkan bagaimana implementasi makna jihad yang positif dan produktif dalam kehidupan bermasyarakat yang diwujudkan dalam jihad perbaikan kualitas pendidikan, kualitas dakwah, kualitas ekonomi, dan kualitas sosial budaya," kata Ustadz Jeje pada Ahad (18/9).

Baca Juga

Adapun Muktamar XVI akan digelar di Soreang, Kabupaten Bandung pada 23-26 September 2022. Muktamar Persis XVI mengusung tema "Transformasi Gerakan Dakwah Persis untuk Mewujudkan Islam Rahmatan Lil'Alamin dalam Bingkai NKRI."

"Alhamdulillah persiapan muktamar Persatuan Islam ke-16 sudah rampung, baik aspek akomodasi, protokoler, kepesertaan, acara, maupun materi-materi sidang," kata Ustadz Jeje.

Ustadz Jeje mengatakan, Isu utama pada muktamar kali ini sebagai muktamar di penghujung seratus tahun usia dakwah Persis adalah mengembalikan semangat tajdid dan mentransformasikannya dalam konteks kekinian. Intisari dari tajdid itu adalah bagaimana menjaga, memelihara, dan mengembalikan kehidupan umat kepada kemurnian ajaran Islam yang bersifat universal.

"Sambil terus mendinamisasi diri agar mampu merespon segala perubahan zaman sehingga tetap berlangsung dan berjalan dalam nilai-nilai kebaikan dan kebenaran," ucap Ustadz Jeje.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement