Kamis 12 May 2022 18:51 WIB

Seleksi Beasiswa Santri Diikuti Anak Penyandang Disabilitas

Anak penyandang disabilitas ikuti seleksi beasiswa santri.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Seleksi Beasiswa Santri Diikuti Anak Penyandang Disabilitas. Foto:  Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto: Andolu Agency
Seleksi Beasiswa Santri Diikuti Anak Penyandang Disabilitas. Foto: Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, akses beasiswa santri berprestasi kini terbuka untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Tahun ini, setidaknya ada empat santri disabilitas yang ikut ambil bagian dalam seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang digelar Kemenag.

Keempat santri disabilitas berasal dari pesantren Raudlatul Makfufin, Serpong, Tangerang Selatan. Keempatnya hari ini mengikuti Computer Assested Test (CAT) PBSB Kemenag untuk jenjang Strata Satu (S1).

Baca Juga

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan, keikutsertaan santri berkebutuhan khusus dalam CAT PBSB merupakan bentuk implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan PP Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

"Para santri disabilitas tersebut kita fasilitasi dengan semestinya dan kita penuhi hak-haknya untuk mengikuti seleksi PBSB agar mereka dapat memperoleh akses pendididikan yang diinginkan," kata Ramdhani melalui pesan tertulis kepada Republika, Kamis (12/5/2022).

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, berharap keikutsertaan santri berkebutuhan khusus pada seleksi PBSB bisa lebih meningkat di tahun mendatang. Ini sekaligus menjadi motivasi bagi santri lainnya.

"Pesantren Raudlatul Makfufin yang diasuh Kiai Rokhman masuk dalam program Pengembangan Pesantren Inklusif binaan Kemenag. Pesantren ini memiliki santri berkebutuhan khusus tuna netra yang dalam kesehariannya diajarkan pendidikan agama dan umum," ujar Waryono.

Sekretaris Pokja Pendidikan Inklusi Kemenag, Sakdiyah, saat memonitoring pelaksanaan tes CAT PBSB mengaku, kesiapan santri menggunakan android cukup baik. Pesantren juga memberikan pembelajaran berbasis TIK. Sehingga tidak ada kendala yang berarti dalam mengikuti tes CAT ini.

"Meski para santri hanya boleh menggunakan android sekali dalam sepekan, namun dalam pembelajaran sehari-hari santri menggunakan komputer bicara dengan screen reader," jelas Sakdiyah yang juga Kasubdit Pendidikan MDT.

Hasil tes CAT akan diumumkan pada 19 Mei 2022. Peserta yang dinyatakan lolos, berhak ikut tes wawancara yang juga akan dilakukan secara daring.

Tahun ini, tercatat ada 13.011 santri yang mendaftar seleksi PBSB. Mereka berasal dari 1.730 pesantren. Namun, yang melengkapi data persyaratan pendaftaran berjumlah 6.391. Setelah dilakukan verifikasi, ada 6.169 santri yang berhak ikut CAT.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement