Jumat 23 Jul 2021 13:22 WIB

Indonesia Kehilangan Cendekiawan Muslimah Teladan

Prof Huzaemah meninggal dunia.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Rektor Institut Ilmu Al Quran Huzaemah T Yanggo memberikan paparan pada Sidang Pleno Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (28/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Rektor Institut Ilmu Al Quran Huzaemah T Yanggo memberikan paparan pada Sidang Pleno Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Lajnah Pentashihan Al Quran Muchlish Hanafi merasa kehilangan  atas wafatnya Prof. Huzaimah Tahido Yanggo di RSUD Banten, Jumat pagi (23/7/2021) setelah terkena wabah Covid-19.

"Selama ini keilmuan beliau sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan penyusunan dan penyempurnaan terjemahan dan tafsir Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Kemenag. Dalam setiap pembahasan beliau sangat detil dalam memberikan masukan,"ujar dia kepada Republika, Jumat (23/7).

Baca Juga

Selama belasan tahun keduanya bersama di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ). Almarhumah pernah menjabat sebagai anggota Tim Penyempurnaan Tafsir Al-Quran (Tahlili) (2003-2008), Anggota Tim Penyusun Tafsir Al-Quran Tematik Kemenag RI (2007-2012) dan Anggota Tim Penyempurnaan Terjemahan Al-Quran Kemenag RI (2016-2019)

Dalam rentang waktu dari 2004-2019 tidak pernah absen dalam forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Quran yg digelar di Palembang, Yogyakarta, Gorontalo, Banjarmasin, Mataram, Serang, Bandung, Bogor dan lainnya.

Selama ini beliau selalu membersamai di Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia almarhumah menjabat sebagai Wakil Ketua. Mukhlis yang juga sebagai Sekjen OIAA Cabang Indonesia mengenang beliau selama ini cukup aktif dalam kegiatan alumni, dan beberapa kali mewakili alumni dalam beberapa konferensi di Al-Azhar.

Di antara yg patut diteladani darinya adalah kedisiplinan dan komitmen terhadap waktu dan janji.  

"Selamat jalan Ibu, Rahmat dan magfirah Allah semoga selalu tercurah untukmu, ma’an-nabiyyiin wash-shiddiqiin wasy-syuhadaa wash-shalihiin, nasyhadu annaki min ahlil kheir,"doa Mukhlis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement