Jumat 25 Sep 2020 19:40 WIB

Ada Wali Santri yang Ingin Anaknya Tetap di Pondok

Sejumlah santri di Pondok Pesantren Husnul Khotimah positif covid-19.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ada Wali Santri yang Ingin Anaknya Tetap di Pondok. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ada Wali Santri yang Ingin Anaknya Tetap di Pondok. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Puluhan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Meski demikian, tak sedikit wali santri lainnya yang menghendaki agar anak mereka tetap di pesantren dan tidak dipulangkan.

Hal itu diungkapkan salah seorang wali santri asal Desa Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Ani Susiani. Dia menyatakan, dipulangkannya santri ke rumah bukan menjadi jaminan mereka terlindungi dari paparan Covid-19.

Baca Juga

‘’Kalau diberi pilihan, saya memilih anak-anak saya tetap di pesantren (tidak dipulangkan),’’ kata Ani kepada Republika, Jumat (25/9).

Ani mengaku, kondisi saat ini memang membuatnya sedih dan khawatir akan kesehatan kedua putrinya yang kini menempuh pendidikan di Ponpes Husnul Khotimah. Namun, dia percaya pihak ponpes mampu menangani kasus tersebut.

Ani mengungkapkan, jika anak-anaknya dipulangkan ke rumah, mereka mungkin lebih terjaga dari virus Covid-19. Namun, saat di rumah, ada ‘’virus’’ lainnya, terutama dari dunia maya, yang akan mengancam.

‘’Kalau tinggal di pesantren, anak bisa lebih fokus belajar dan menghafal Alquran,’’ tutur ibu dari santri yang bernama Muthia dan Naura tersebut.

Sebelumnya, Bupati Kuningan, Acep Purnama, meminta agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di Ponpes Husnul Khotimah Kuningan dihentikan sementara waktu akibat penyebaran Covid-19 di ponpes tersebut.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Bupati Kuningan Nomor 443.1/2488/Huk perihal Penutupan Sementara Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Surat tertanggal 24 September 2020 itu ditujukan kepada pimpinan Ponpes Husnul Khotimah.

‘’Agar menutup aktivitas KBM sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan,’’ kata Acep.

Ketua Yayasan Husnul Khotimah Kuningan, KH Mu'tamad, menyatakan, sebagian besar wali santri menghendaki anaknya tetap di pesantren. Dia pun menilai, tidak ada jaminan santri lebih aman di rumah mereka.

‘’(Jadi para santri tidak akan dipulangkan?) Insya Allah. Kecuali kalau pemangku kebijakan memaksa, itu lain lagi masalahnya,’’ tukas Mu’tamad.

Seperti diketahui, sebanyak 46 santri di Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Tim Gugus Tugas pun sedang melakukan tracking dan tracing untuk menelusuri sumber penyebarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement