Kamis 21 May 2020 11:05 WIB

FKUB Bangka Belitung Sepakat Tiadakan Kegiatan Massal

Peniadaan kegiatan massal di Bangka Belitung untuk cegah Covid-19.

Peniadaan kegiatan massal di Bangka Belitung untuk cegah Covid-19. Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Peniadaan kegiatan massal di Bangka Belitung untuk cegah Covid-19. Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyepakati untuk mengikuti keputusan pemerintah soal larangan kegiatan mengumpulkan massa secara massif, guna mempercepat penanganan Covid-19.

"Alhamdulillah, pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha sepakat mengikuti keputusan pemerintah dalam memerangi Covid-19 ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel usai pertemuan dengan FKUB di Pangkalpinang, Rabu (21/5).

Baca Juga

Dia mengatakan pertemuan kali ini sebagai tindak lanjut rapat Gubernur Kepulauan Babel dengan ulama dan tokoh agama Islam untuk membahas pelaksanaan sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Dia menjelaskan, secara keseluruhan, para pemuka agama sepakat terhadap keputusan pemerintah mengenai pembatasan pertemuan massal dalam kegiatan ibadah. Hal ini juga sesuai dengan imbauan masing-masing organisasi agama pusat untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya.

Menurut dia, selama ini para pemuka agama telah beradaptasi dalam melaksanakan kewajiban beribadah selama pendemi Covid-19. Mereka mengadakan ibadah di rumah dan melakukan ibadah secara massal lewat live streaming.

"Rupanya selama ini mereka sudah melakukan pencegahan Covid-19 di masing-masing rumah ibadah dan ini akan sangat membantu pemerintah dalam menangani penyebaran virus berbahaya ini," katanya.

Dia menambahkan dengan adanya dukungan dari para tokoh agama ini dengan beribadah kecil-kecilan dan lewat live streaming, tentu sudah sangat baik dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19 di Bangka Belitung. Semoga dipertahankan agar kita bisa memutus mata rantai penyebaran.

"Yang paling baik adalah menjaga jarak dan mematuhi protokol yang telah ditentukan, karena jika untuk ODP dan PDP masih bisa diwaspadai karena memiliki gejala, namun untuk OTG susah untuk diwaspadai karena virus ini tidak dapat dilihat," katanya.

Dia menganjurkan masyarakat untuk tidak terlalu takut dan panik terhadap Covid-19, namun tetap harus waspada dengan menjaga imun tubuh dengan berolahraga dan menjaga asupan makanan yang sehat. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement