Kamis 19 Mar 2020 20:35 WIB

Tunda Agenda Keagamaan, Tito: Semata-Mata Tekan Corona

Kasus Corona di Indonesia memasuki fase grafik eksponensial atau pertumbuhan cepat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mendagri Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers  hasil rapat koordinasi penanganan virus corona di Provinsi Banten, Kamis (19/3).(Republika/Alkhaledi Kurnialam)
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Mendagri Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers hasil rapat koordinasi penanganan virus corona di Provinsi Banten, Kamis (19/3).(Republika/Alkhaledi Kurnialam)

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tindakan penundaan acara keagamaan baru-baru ini semata-mata untuk menekan penyebaran covid-19 atau virus Corona. Menurutnya, kerumunan orang dengan jumlah besar di tengah merebaknya wabah Corona ini memang harus dihindari.

Tito mencontohkan agenda keagamaan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditangguhkan sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona. Hal ini merujuk dari kasus penyebaran virus yang tinggi di Korea Selatan dan Malaysia, yang diduga kuat terjadi karena kerumunan orang jadi media penyebar virus.

"Kita belajar dari kasus Corona di Korea, itu kegiatan keagaman yang menjadi salah satu penyebab naik signifikan (kasus Corona). Kasus yang di Malaysia, kegiatan tabligh di sana terindikasi banyak yang terkontaminasi Covid, karena itu bukan kegiatan keagamaannya yang jadi masalah," kata Tito usai rapat konsolidasi penanganan penyebaran virus corona di Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Kamis (19/3).

Menurutnya, perkumpulan apapun yang melibatkan orang banyak di masa-masa virus Corona sedang menjangkiti banyak orang, ia berharap untuk ditunda. "Perkumpulan itu, apapun bentuk kumpulannya, mau seni, olahraga, meeting dalam jumlah besar dan tidak ada jarak yang cukup untuk mencegah terjadinya penularan, sedapat mungkin untuk dihindari. Hal ini agar tidak menjadi media penularan dan meningkatkan resiko penularan," jelasnya.

 

Tito menambahkan, saat kasus Corona di Indonesia memasuki fase grafik eksponensial atau pertumbuhan cepat. Sebagai langkah penanganan, pemerintah kini sedang gencar melakukan edukasi ke masyarakat berdasarkan hasil pengalaman Pemerintah China yang telah dibukukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement