Rabu 13 Mar 2019 21:40 WIB

Majelis Taklim di Bus ke Guangzhou China

Majelis taklim para PMI di Macau lantunkan shalawat untuk iringi perjalanan

Para PMI di Macau dan Hongkong mengikuti Ziarah ke Guangzhou Cina
Para PMI di Macau dan Hongkong mengikuti Ziarah ke Guangzhou Cina

Ziarah tour ke Guangzhou China adalah kegiatan rutin yang sering dilakukan oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Macau dan Hong Kong untuk mengisi liburan mereka setelah lelah bekerja. Menurut yang saya amati selama ini, bahwa PMI di Macau jam kerjanya melebihi 12 Jam.

Pergi jam 07.30 waktu Macau sampai rumah kembali jam 22.00 wakut Macau. Memang karena kebanyakan dari mereka, mengambil sistem stay out, tinggal di luar rumah majikan. Biar lebih bebas dan nyaman.

Baca Juga

Hanya berseberangan dengan jalur darat, China – Macau – Hong Kong seakan Jalur Pantura saja. Tetapi harus melewati imigrasi dengan bukti paspor, karena tiga wilayah ini sudah berbeda negara. Hong Kong dengan sebutan Negeri Betonnya, Macau dengan sebutan Negeri Kasinonya, dan China dengan Negeri Tirai Bambunya.

Dipimpin oleh Ustadz Khumaini Rosadi dari Bontang Kalimantan Timur - Indonesia, ziarah ini berlangsung dengan khidmah, khusyuk, dan menyenangkan. Dilantunkan shalawat-shalawat selama perjalanan di dalam bus. Meskipun di dalam bus, tetapi majelis taklim tetap dilakukan.

Selayaknya majelis taklim di dalam masjid, acara dibuka oleh pembawa acara dilanjutkan pembacaan ayat suci alquran oleh ibu vita, sambutan ketua panitia ziarah oleh ibu Indriyani, dan acara inti taushiyah agama ditutup dengan doa.

Acara ini dilakukan pada hari Ahad, (10/3). Bekerjasama dengan agen travel di Macau dan China, ziarah ini berjalan lancar tanpa hambatan meskipun sempat 3 peserta ziarah dari 40 peserta diinterogasi lebih lanjut oleh imigrasi china di ruangan khusus untuk memastikan data pribadinya, karena foto di paspor tidak berjilbab, sedangkan peserta ziarahnya memakai jilbab. Terpaksa dibawa ke ruangan khusus untuk membuka jilbabnya sebagai pencocokan data. 

Perjalanan dari Zhuhai ke Guangzho sekitar satu setengah jam melalui jalan tol, yang biasanya menghabiskan waktu sampai 3 jam, jika tidak melalui jalan tol. Menurut Ririn, peserta ziarah yang sudah 4 kali mengikuti rombongan ziarah seperti ini, meskipun sempat terkendala di imigrasi China karena jilbabnya tersebut.

Sesampainya di Guangzhou, ternyata di China itu tidaka ada masyarakatnya yang mengendari motor. Kebanyakan transportasi mereka adalah sepeda. Ada yang digowes ada juga juga yang elektrik. Meskipun banyak mobil, tetapi motor betul-betul tidak ada. Sehingga bagus untuk mengurangi kemacetan dan polusi. 

Kami langsung menuju makam, yang disebutkan sebagai makam sahabat nabi, Sa’ad bin Abi Waqqash. Peziarah membaca yasin, tahlil, dan doa di dalam makam. Ada sebagian yang berhalangan menstruasi, hanya menunggu di depan pintu makam saja. Mereka berharap setelah berziarah di makam sahabat nabi ini, selanjutnya dapat berziarah ke makam nabi di madinah, semoga diberikan jodoh yang sholeh bagi yang masih jomblo, sembuh dari penyakit bagi yang sakit, diberikan majikan yang baik bagi yang masih menganggur, dan keluarga di Indonesia rukun dan sehat. amiin

Selain sebagai wahana silaturrahmi, Ziarah ini dilakukan untuk menenangkan hati dari hiruk pikuk gemerlapnya kehidupan bekerja di luar negeri yang jauh dari keluarga tercinta.Juga ziarah ini dimaksudkan untuk meningkatkan iman dan mengingatkan kematian. Karena hidup di luar negeri, rentan sekali bisa membuat lupa diri dan lupa mati. Jelas ibu Kholidah sebagai Ketua Rombongan yang sering bolak-balik ziarah sampai 6 kali dalam setahun.

Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, MPdI,  Dai Tidim Jatman, Muballigh LDNU Bontang, Imam Masjid Agung Al-Hijrah Kota Bontang.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement