Kamis 23 Sep 2021 19:10 WIB

Imam Besar Al Azhar Berencana Kunjungi Irak untuk Berdialog

Kunjungan resmi ke Irak akan dilakukan Imam Besar Al Azhar.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Imam Besar Al Azhar Berencana Kunjungi Irak untuk Berdialog. Foto: Imam Besar Al Azhar mengutuk pemenggalan guru di Prancis
Foto: Arab News
Imam Besar Al Azhar Berencana Kunjungi Irak untuk Berdialog. Foto: Imam Besar Al Azhar mengutuk pemenggalan guru di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Al-Azhar Ahmed al-Tayeb berencana melakukan kunjungan resmi ke Irak, November mendatang. Persiapan sedang berlangsung dan tinggal menunggu pengumuman resmi.

Selama kunjungan itu, ia disebut akan bertemu dengan Ayatollah Agung Ali al-Sistani di kota suci Najaf, tetapi agenda ini belum dikonfirmasi. Jika hal tersebut terjadi, tatap muka antara pemimpin dua cabang utama Islam, Sunni dan Syiah, akan menjadi sejarah.

Baca Juga

Dilansir di Asia News, Kamis (23/9), laporan awal menunjukkan kunjungan tersebut akan mencakup ibu kota Irak Baghdad, Mosul, yang pernah menjadi kubu kelompok Negara Islam, Erbil di Kurdistan Irak, serta Najaf, rumah bagi pemimpin agama Syiah tertinggi, titik referensi bagi jutaan Muslim.

Berbicara tentang kunjungan tersebut, al-Tayeb sendiri mendefinisikan Irak sebagai negara yang ia cintai yang ingin ia kunjungi untuk bertemu dengan orang-orangnya yang terhormat.

Ia menekankan ada banyak kesamaan antara Irak dan Mesir, di mana universitas al-Azhar berada. Ia juga menggambarkan kedua negara sebagai dua kutub terpenting di dunia Islam.

Duta Besar Irak untuk Mesir, Ahmed Nayef al-Dulaimi, mengatakan persiapan untuk kunjungan penting ini sedang berlangsung. Perjalanan ini akan mencakup beberapa jadwal yang diperpanjang dengan acara-acara penting.

Bagi diplomat, para pemimpin di al-Azhar dan di Baghdad melihat penghapusan terorisme di tingkat regional dan global sebagai tujuan penting. Seorang sumber yang dekat dengan pemerintah menyebut, bagi pemerintah Irak, kunjungan itu akan menjadi acara 'sukses' lainnya, setelah kunjungan Paus Fransiskus yang memulihkan kepercayaan ke negara itu.

Sejak perjalanan yang dilakukan Paus, Irak telah menjadi tuan rumah dua acara besar lainnya. Yaitu, pertemuan puncak trilateral di ibu kota dengan para pemimpin Mesir dan Yordania, serta konferensi Baghdad tentang kerja sama dan kemitraan.

Patriark Kasdim, Card Louis Raphael Sako, mencatat perjalanan imam Al-Azhar ini merupakan hasil dari kunjungan Paus Fransiskus yang membuka pintu Irak ke dunia luar. Hal ini sekaligus memulihkan tempat sentral Irak dalam lingkarang politik dan diplomatik.

“Kunjungan itu belum sepenuhnya dikonfirmasi, tetapi sekarang telah digariskan dan hanya beberapa poin yang hilang. Ini merupakan acara yang membantu pertukaran pemikiran dan dialog," kata dia.

Al-Tayeb disebut bersedia untuk bertemu al-Sistani dan bersama-sama mereka akan dapat berkontribusi untuk memerangi ekstremisme.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement